Pada Hari Sabtu, 24 Februari 2024 (enam hari lalu) saya berdiskusi perihal umur bulan Februari tahun ini dengan seorang sales, sebut saja namanya (P. Budiyono).
Pada awalnya saya menyakini bulan ini akan berakhir di tanggal 28 seperti tahun yang terlewati.
Namun, tidak dengan Pak Budi. Beliau mengatakan Februari 2024 merupakan tahun Kabisat. Mendengar nama Kabisat, saya berusaha mengingat. Tapi suer, lupa beneran.
Ah, benar-benar faktor U, berdampak buruk dengan daya ingatku. Atau mungkin lupa materi di sekolah lantaran kenyang belajar kehidupan, ya? Entahlah.
Yang jelas saya hanya bisa manggut-manggut begitu Pak Budi memberikan penjelasan.
Pada kesempatan lain, ketika bersama suami saya mengulang percakapan yang sama. Yakni tentang umur bulan Februari yang selisih sehari.
Menurut beliau, Tahun Kabisat adalah tahun yang habis dibagi 4 serta habis dibagi 400. Aduh, saya tambah bingung. Belum ngeeh, jua. Lantas saya googling, ternyata ini penjelasannya:
Menurut Wikipedia-Tahun Kabisat ( leap year) merupakan tahun yang memiliki hari lebih panjang menjadi 366 hari, sedangkan normalnya berumur 365 hari.
Menurut beberapa sumber, Februari 2024 merupakan tahun Kabisat menurut kalender Gregorius (1582).
Penambahan satu hari guna menyesuaikan penanggalan dengan tahun astronomi. Dan terjadinya 4 tahun sekali.