Kita sama-sama terbata meniti titian.
Setelah butiran duri menghujan.
Seperti angin melintas tanpa pesan.
Hanya tersisa kisah dan kenangan.
Kepingan cinta berpindah kenangan.
Menyisakan buliran pilu dalam ingatan.
Dan, berlabuh di dermaga hanya impian.
Dulu, kala aksara bertautan.
Dan, kini kita sama tertatih menata luka.
Bagai angin mencuri tepian duka.
Meluluskan senja yang mengendap di bilik sepi.
Berharap esok hari ia kan kembali.
Malam beku memungut ukiran kata.
Menghapus butiran debu yang merajalela.
Meracik doa meski terbata.
Hingga malam tersambut suka.
#PuisiMeracikDoa
#PuisiYuliyanti
#Fiksi
#Fiksiana
#Klaten,25Januari2024
#Tulisanke-541
#MenulisdiKompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H