Lihat ke Halaman Asli

Yuliyanti

TERVERIFIKASI

Yuli adja

Puisi || Meracik Doa

Diperbarui: 28 Januari 2024   08:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Orang Berdoa: Sumber gambar laduni.com

Kita sama-sama terbata meniti titian.
Setelah butiran duri menghujan.
Seperti angin melintas tanpa pesan.
Hanya tersisa kisah dan kenangan.

Kepingan cinta berpindah kenangan.
Menyisakan buliran pilu dalam ingatan.
Dan, berlabuh di dermaga hanya impian.
Dulu, kala aksara bertautan.

Dan, kini kita sama tertatih menata luka.
Bagai angin mencuri tepian duka.
Meluluskan senja yang mengendap di bilik sepi.
Berharap esok hari ia kan kembali.

Malam beku memungut ukiran kata.
Menghapus butiran debu yang merajalela.
Meracik doa meski terbata.
Hingga malam tersambut suka.

#PuisiMeracikDoa
#PuisiYuliyanti
#Fiksi
#Fiksiana
#Klaten,25Januari2024
#Tulisanke-541
#MenulisdiKompasiana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline