Lihat ke Halaman Asli

Yuliyanti

TERVERIFIKASI

Yuli adja

Puisi: Teringat Masa Kecilmu

Diperbarui: 13 Januari 2024   14:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Usai subuh hari ini, 12 Januari 2024, Nak Nangku sudah bangun terlebih dulu sebelum dibangunkan. Meski masih duduk di atas tempat tidur. Hari istimewa, berbeda dari biasanya.

Merasa begitu bahagia, kulantunkan lirik lagu Selamat Ulang Tahun, sambil mendaratkan dua ciuman di pipinya.

Bertepatan dengan hari ulang tahunmu, ibu sematkan doa untukmu. Semoga kau menjadi anak yang sholeh, senantiasa selalu sehat, diberi umur panjang, umur yang berkah lagi bermanfaat di dunia maupun di akhirat.

Anakku tersayang! Harapan dan doa orangtua, berbaktilah pada orangtua, agama dan negara. Semoga hari-harimu dipenuhi kebahagiaan, ketentraman, dan sukses baik di dunia maupun di akhirat, Nak!

Teringat masa kecilmu, sewaktu ibu menimangmu. Dalam gendongan engkau merengek minta susu.

Kenangan masa kecil yang tak pernah terlupakan, saat kamu merangkak menuju rumah tetangga dekat, yang kita sebut sebagai Bude dan Pakde.

Ah, mungkin kau tak ingat, saat itu usiamu baru delapan bulan, kau merangkak ke rumah tetangga sebelah, lalu bersimpuh di depan Radio Tape dengan merk yang sangat populer.

Tubuhmu bertumpu pada dua kakimu, gayamu bersimpuh sungguh menarik, dan tatapan bola mata bulat itu fokus pada benda yang terpajang di meja. Bude tuan rumah tertawa terkekeh, ketika ibu kebingungan mencarimu.

Dan satu lagi, kau penakluk tangga, meniti 27 anak tangga menuju lantai dua milik tetangga yang memiliki elektronik serupa. Benar-benar hebat, Nak. Bapak dan ibu bangga.

Ah, masa-masa kecilmu sungguh lucu. Ibu tersenyum, bahagia, dan rindu jika mengingatnya. Mungkin, kau lupa, atau mungkin tidak mengingat masa itu.

Nyatanya, kini engkau telah beranjak dewasa.
Namun kisah ceria masa kecilmu, menumbuhkan warna-warni dalam hidupku, terpatri dalam sanubari.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline