Dulu, kau merayu minta sedikit waktu
Tanpa terasa, jenjang waktu berlalu
Jabat tangan tanda kesepakatan hilang
Layaknya senja meninggalkan terang.
Mengapa kau ingkar janji?
Tetiba langit kelabu
Mendung tak mampu
membendung
air mataku
Kian menari hingga malam enggan purna
Sunyi, sepi berselimut luka.
Serasa aku bermimpi
Mimpi tentang janji suci
Lalu terbangun mendapati
Lagi-lagi janji kau ingkari
Dan aku, tak percaya lagi.
#PuisiIngkarJanji
#PuisiYuliyanti
#Tulisanke-524
#Klaten,19 Desember2023
#MenulisdiKompasiana