Pada akhirnya, harimu tiba.
Bukan bermuara pada gairah jiwa.
Namun, perjalanan pulang dari riak kehidupan.
Menuju titik persinggahan.
Kau menelah purna tanpa daya.
Tinggalkan bentangan cerita.
Bukan hanya tuturan cinta.
Tapi, mekarmu ditutup paksa.
Sepeninggalmu ia berulang menahan rasa.
Balada rindunya membuncah di dada.
Hingga tak kuasa menahannya.
Di tanah merah, berpeluk duka.
Kau dulu pernah berujar
Katamu, jadilah orang sabar
Manusia melewati berbagai ujian.
Sakit, suka-duka, pula perpisahan.
Kembali kau berpesan.
Terima dengan lapang dada, jangan risaukan.
Meski berlinang air mata, ujian hanya sementara.
Kelak, kan tiba saatnya bahagia.
***
(Selamat jalan Mbak Hayumi, semoga engkau di tempatkan di sisi-Nya. Dan, keluarga yang kau tinggalkan diberi ketabahan). Al-Fatihah...aamiin.
#DiTanahMerahBerpelukDuka
#PuisiYuliyanti
#Tulisanke-502
#Klaten,18 September2023
#MenulisdiKompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H