Lihat ke Halaman Asli

Yuliyanti

TERVERIFIKASI

Yuli adja

Makna di Balik Makan Beralas Daun Pisang dalam Perayaan Hari Kemerdekaan

Diperbarui: 21 Agustus 2023   13:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Masyarakat Makan Beralaskan Daun Pisang. Dokumen Yuliyanti

"Mi, aku nggleyeh dulu. Bangunkan jika ada tamu!"

"Siapa....?"

"Siapa tamunya?" Kembali saya melempar tanya.

"Itu..., Mas Misnan. Dia ngajak cari daun pisang untuk acara nanti malam."

Saya pun mengiyakan. Selang beberapa saat, yang ditunggu pun datang. Bahkan dua orang datang beriringan. Beliau langsung ke kebun disusul suami.

Pada umumnya, tugas mencari daun pisang dilakukan para wanita. Karena sesuatu hal, peranan tersebut diperankan oleh bapak-bapak.

Saya hanya mesam-mesem ketika salah satu teman suami memanggul setumpuk daun pisang(godong gedang).

Kolase Foto Daun pisang Siap diangkut mobil. Dokumen Yuliyanti

Sementara suami dan teman satunya, mencari tambahan di kebun tetangga.
Dalam hitungan menit, daun pisang siap dibawa ke rumah Mas Heri, tempat digelarnya malam tirakatan.

Bagi masyarakat Jawa, tradisi tirakatan merupakan hal penting guna memeringati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Dilaksanakan pada malam hari sebelum tanggal 17 Agustus.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline