Aku Mencuri Senyummu
Pada suatu masa di celah ventilasi kota
Di antara pahatan senyummu yang menggoda
Terselip hasrat begitu menggelora
Yuk! ke pelaminan segera
Ajakmu. Apa kau tahu?
diam-diam di celah kota aku mencuri binar senyummu
Lalu membungkusnya dengan rajutan cinta
Kusimpan rapat di bingkai warna
Terjaga hingga tak seorang pun meraba
Apalagi merusaknya
Karena bahagia milik kita
Aku bertambah kegirangan
Ketika tanda cinta kau selipkan
Terima kasih
Kau telah memilih
Menjadikanku belahan jiwa
Lalu kita membaca lagu cinta
Bersama mengayuh seirama
Dan tak ingin seorang pun mencurinya
Dari saku hati
Yang kita miliki
Hatiku tiada tawar
Manikku berbinar
Bahumu yang kekar
Tempatku bersandar
Dan kau tak pernah ciptakan hingar.
***
Puisi ini diikutsertakan dalam Event Menulis: Hubungan dengan Kasih Sayang Tanpa KDRT bersama Komunitas Penulis Berbalas( KPB)
#PuisiYuliyanti
#BulanKasihSayang
#SayNoToKDRT
#KPB@Kompasiana.com
#Tulisanke-424
#Klaten,14 Februari 2023
#MenulisdiKompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H