Izinkan saya berbagi kebahagian lewat goresan. Sebenarnya artikel ini sudah saya tulis sedari kemarin. Sehubungan badan kurang sehat, tulisan pun tersimpan dalam draf.
Mohon sedekah doa ya, Pembaca. Semoga saya cepat sembuh, aamiin. Terima kasih. Doanya.
***
Kemarin pagi, saya bermalas-malasan (rebahan) sambil menikmati acara televisi. Sebuah stasiun TV swasta menyiarkan pernikahan Mas Kaesang Pangarep, dan Mbak Erina Sofia Gudono.
Seperti kita ketahui, kedua mempelai menggelar akad nikah di Pendopo Agung Royal Ambarukmo, Yogjakarta. Sebelumya, telah menuntaskan berbagai prosesi adat Jawa, seperti siraman, malam midodaren dan lain sebagainya.
Prosesi demi prosesi saya nikmati dengan suka cita, meskipun hanya lewat tayangan TV yang sinyalnya naik turun, hehe...maklumlah mendung bercampur hujan.
Tetiba saya merasa deg-degan. Kok bisa? kan yang menikah Mas Kaesang dan Mbak Erina. Kenapa saya yang berdebar?
Ya, pasalnya akad nikah hendak dimulai. Kakak Mbak Erina, Mas Allen Gudono, bertindak selaku wali mempelai wanita.
Beliau membacakan ijab kabul dengan menyebutkan mahar yang begitu unik dari Mas Kaesang, selain uang Rp 300 ribu, ada pula logam mulia sebesar 10, 12, 20 dan 22 gram. Hmmm...mahar disesuaikan tanggal bulan serta tahun menikah.
"Saya terima nikahnya Erina Sofia Gudono binti Haji Muhammad Gudono dengan maskawin seperangkat alat salat dan maskawin tersebut dibayar tunai," kata Mas Kaesang di Pendopo Agung Royal Ambarukmo, pada hari Sabtu, (10/12/2022)