Lihat ke Halaman Asli

Yuliyanti

TERVERIFIKASI

Yuli adja

Puisi: Amarah Hujan

Diperbarui: 30 November 2022   11:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi hujan: sumber gambar //www.imageafter.com

Amarah hujan..
Deraimu sedari dini hingga pagi
Tiada henti mengucur derasnya membasahi
Tumbuhan menjulang tinggi jadi saksi
Saat rinai gemericikmu mengguyur bumi

Amarah hujan...
Hadirmu mengingatkan sebuah kenangan
Tentang amarahmu yang meluruhkan
Sungai beriak, pohon bertumbangan
Lereng gunung pun berguguran

Rinai hujan menghanyutkan separuh bahana
Padanya yang menyimpan sejuta cita
Pada dia berlimpah lara
Kau luruhkan ranah-ranah takberdosa.

Puisi di atas mengingatkan sebuah kenangan pilu, tentang hujan, badai dan banjir, bahkan tanah longsor.
Semoga hujan pagi tadi  membawa manfaat dan keberkahan untuk penghuni alam.

Bismillah..Allahumma shoyyiban nafi'an.

#AmarahHujan
#PuisiYuliyanti

#Tulisanke-398
#Klaten, 30 November 2022
#MenulisdiKompasiana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline