Langit di atas kepala mendadak purba
Awan merangkak mengitari ujung senja
Awan beralih bulir-bulir hujan, di penghujung September ceria
Akankah kemarau beralih ditandai hujan yang tetiba?
Hujan menumbuhkan bumantara rendah
Menyisakan aroma khas tanah basah
Dari balik jendela netra menatap dedaunan
Bersimbah butiran hujan, berjatuhan
September ceria tertutup mega
Bergulir menuju peraduan singgasana
Bersama lantunan doa untuk sesama
Di penghujung September ceria.
#LangitdiAtasKepala
#PuisiYuliyanti
#TulisanKe-374
#Klaten, 30 September 2022
#MenulisdiKompasians
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H