Lihat ke Halaman Asli

Yuliyanti

TERVERIFIKASI

Yuli adja

Hujan Bertandang, Payung Hitam Berantakan

Diperbarui: 17 Maret 2022   09:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi gambar: kitablirik.blogspot.com

Rona senja meredup seketika saat awan hitam bertandang
Hadirnya bergumpal meliuk di awan
Bergulung terhempas angin hadirkan rintik basahi ilalang
Hujan bertandang mendekap kegelapan

Kusiapkan payung hitam untuk menopang hujan
Agar engkau tak kebasahan
Pulang menuju rumah impian
Tetiba bayu menghempas payung berserakan

Engkau jauh diseberang menunggu dengan sabar
Namun langkahku terhenti memunguti jeruji
Berharap kelak bisa diperbaiki
Payung hitam kembali mekar

Di bawah rinai kakiku melaju
Tiada henti hujan melarang temu
Semakin lebat menderu
Bagai gemuruh hatiku menunggu

Baca juga puisi pilihan lainnya:

"Setangkup Buku" 

#Puisiyuliyanti
#HujanBertandangPayungHitamBerantakkan
#Tulisanke-286
#Klaten, 16 Maret 2022
#MenulisdiKompasiana




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline