Lihat ke Halaman Asli

Yuliyanti

TERVERIFIKASI

Yuli adja

[RTC] : Puisi || Peluit Cinta Juru Parkir Sang Pahlawan Kehidupan

Diperbarui: 17 November 2021   19:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi gambar: regional.kompas.com

Panas begitu menyengat membuat wajah basah penuh keringat.
Muka sayu menyimpan butiran rindu
Begitu banyak cerita hadirkan resah melekat
Banyak pula benang yang singgah meski sececah

Begitu lama kaki berpijak pada bumi terjamah basah
Ranah ini menyimpan sejuta kisah
Tak ubahnya aku dan kau adalah kita
Menyambut ganas riuh gelombang samudera

Pada siang bergulir pekatnya malam tertuju
Asyik bercumbu dengan siulan merdu
Menunggu dalam batas tiada menentu
Hadirnya setetes embun penyejuk kalbu

Peluit cinta hadirkan tanda mata
Bekal meniti tangga kehidupan
Semua terangkai indah rekam jejak membias
Guratan napak tilas pun masih lekat membekas

Peluit kini jadi belahan jiwa kedua
Di ranah basah tersimpan sejuta kisah
Tak hanya tentang kau tetapi kita pasangan mesrah
Kita adalah sepasang jiwa saling sapa merengkuh luasnya samudera

Berperang melawan ombak yang saling menerjang
Meski membuat mata perih tiada tertahan
Demi koin dan recehan bekal meniti kehidupan
Bersamamu semoga betah meski kadang jiwa tak lagi dipandang .

***
Puisi ini diikutsertakan dalam rangka mengikuti Event Rumah Pena Inspirasi Sahabat untuk memperingati Hari Pahlawan tahun 2021

Sumber dari Kompasiana.

***

#PuisiYuliyanti
#TulisanKe-217
#Untukmupahlawankehidupan

# Menulis di Kompasiana




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline