Pembaca Kompasiana yang berbahagia, apa kabar?
Semoga saja kabar baik meliputi Anda semua.
Alhamdulillah, kita masih diberi nikmat panjang umur, sehingga bisa menikmati Hari Raya Idul Fitri dengan sehat takkurang apa pun.
Lebaran yang kita tunggu sekian bulan, telah datang dalam pelukan. Masa indah penuh makna, sebagai ungkapan hari kemenangan setelah sebulan berpuasa melawan hawa nafsu pun saling bermaaf-maafkan. Membuat jiwa-jiwa kembali ke Fitrahnya, insyaa Allah.
Meski Idul Fitri telah berlalu, bagi kawula muda yang bertandang ke orang tua, sanak saudara terdekat masih nampak hilir mudik. Walau tak seramai hari raya pertama. Kiranya tetap menjaga protokol kesehatan dengan takingin bergelut dengan kerumunan kala lebaran.
Silaturahmi ini sudah ada sejak dulu kala,turun temurun dari keluarga. Sebagai orang yang lebih tua akan merasa senang bila anak cucu, keponakan pun kerabat terdekat bertandang kerumah.
Berbagai jajanan seperti kue kering, permen, buah-buah pun telah siap dihidangkan. Taklupa beberapa aneka ragam Makanan Lebaran tersaji sebagai santapan khas Hari Raya Idul Fitri.
Berbagai menu yang disajikan ada opor ayam, sambal goreng rambak kentang, hingga soto, sop dan bakso jadi selingan jamuan lebaran.
Akan tetapi, dari sekian menu yang pertama diserbu adalah bakso, soto dan sop. Seperti ditempat Ibu, saat lebaran pertama beliau membuat sambal goreng rambak kentang. Namun, hanya sedikit yang menyantap olahan tersebut.
Sedangkan adik membuat tongseng dan mie godog. Saat kedua menu beradu, olahan mie jadi bidikan utama keluarga pun kerabat yang datang. Berteman air mineral cup, pun es buah tersaji jadi incaran pelepas dahaga.
Lain halnya di tempat Kakak Ipar, beliau menghidangkan menu ayam goreng sambal tomat, sayur sambal goreng rambak kentang pun bakso berkuah lengkap. Taklupa buah sebagai penutup menu tersebut.