Lihat ke Halaman Asli

Yuliyanti

TERVERIFIKASI

Yuli adja

Tradisi Sahur yang Dirindukan

Diperbarui: 1 Mei 2021   19:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustradi gambar https://www.kanal247.com/amp/media/konten/0000001702/1.html

Pembaca yang dirahmati Allah

Alhamdulillah, hari ini kita menjalankan ibadah puasa insyaa Allah ke-18, semoga kedepan diberi kelancaran hingga lebaran  datang, aamiin.

Hilangnya tradisi sahur yang menyenangkan lagi dirindukan. 

Hampir semua warga di tempat tinggal saya, merindukan hiruk pikuk tradisi sahur beberapa tahun sebelum pandemi.

Berbagai ornanen tradidional turut menerishkan acara tersebut. Anak-anak kecil hingga menginjak remaja membunyikan kentongan terbuat dari bambu yang diberi lubang sesuai irama yang dikehendaki. 

Sangat sederhana, namun menarik hati. Sambil keliling kampung berdendang " Sahur...Sahurrr...."

 Seruan khas tradisi menjelang sahur. Lantunan itu diulang berkali-kali sebagai ungkapan membangunkan warga untuk segera bangun dan sahur.

Meskipun kebiasan itu telah lenyap karena pandemi, namun tradisi di keluarga kami makin berkembang pun tak pernah hilang.

Ada beberapa tradisi menghiasi sahur kami yang takpernah hilang, diantaranya;

1. Bangun Lebih awal


Semenjak berkeluarga hingga saat ini, sayalah orang pertama yang bangun lebih dulu, lalu tunaikan qiyamul lail. Baru kemudian suami menyusul, kemudian memutar salah satu stasium televisi, menonton acara idola kami( saat ini Aksi Asia 2021)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline