Gempa 6.1 SR mengguncang Jawa Timur. Sabtu siang 10, April 2021, tepat pukul 14:00 saat saya rebahan, merasa bale-bale tempat tiduran disiang itu bagai digoyang sangat kencang.
Saya pikir itu suami saya sedang meregangkan otot-otot tubuh, karena kami berdua memang baru sakit. Sudah beberapa hari harus banyak istirahat.
Saya pun hanya terdiam saat suami bangun, lalu beralih ke depan(ke toko) untuk sesaat sebelum kembali berbaring lagi.
Tak berapa lama saya pun membuka WAG, tulisan salah seorang teman mengabarkan sedang ada gempa.
Gempa pertama begitu kencang, hingga membuatnya berlari ke luar.
Gempa kedua pun lebih kencang durasinya cukup lama pula. Membuat beberapa titik di kota Jawa Timur rusak berat. Saya pun hanya bisa berdoa, semoga takmemakan korban jiwa layaknya gempa Jogja beberapa tahun silam.
***
Sore itu saya melihat berita disalah satu stasiun televisi. Salah satu Kecamatan Durenan yang terletak di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur.
Genteng dan plafon lantai atas porak-poranda. Teras rusak, jika terjadi gempa susulan sangat membahayakan.
Sebenarnya Konstruksi kecamatan tersebut merupakan bangunan yang baru. Namun, manakala diguncang sedemikian dhasyat, tembok pun retak, teras plafon rontok. Untuk sementara Kantor Kecamatan Durenan sementara ditutup tutur(Ari Sutikno tvone)
Atap plafon lantai atas menggantung. Keadaanya sangat memprihatinkan, kawasan tersebut sudah diberi garis polisi. Supaya tidak terjadi korban jiwa bila terjadi susulan gempa.
Hal serupa pun terjadi di SMP2 Tugu Trenggalek. Atap bangunan, kayu kuda-kuda pun runtuh diterjang gempa. Beruntung saat kejadian semua siswa mengikuti pembelajaran daring.