Lihat ke Halaman Asli

Yuliyanti

TERVERIFIKASI

Yuli adja

Pejalan Sepi

Diperbarui: 27 Juli 2021   21:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Designer Dadan Hamdani, Dokpri grup)

Dia menembus kesenyapan dinihari
Sepatunya berat menghujam bumi
Gemeretak  bahana memecah sepi
Tenggelam beradu lelap, purnama sidi

Dia tembus dinginnya pagi menusuk pori
Bersiul nyaring membelah sunyi
Membuyar insan bergulat mimpi
Dalam pertarungan hidup berapi-api

Di sebuah jembatan  berhenti merenung diri
Harus kemana kaki menapaki
Di langit bulan memancar kemilau air kali
Tersirat gambaran hati seorang diri

Dalam keheningan sekadar berangan-angan
Kepada angin berharap pesan tersampaikan
Selembar harapan secuil impian
Jalannya taklagi sepi lara pun meninggalkan

Tulisan 60. Klaten, 22 Maret 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline