Lihat ke Halaman Asli

Yuliyanti

TERVERIFIKASI

Yuli adja

"Rindu"

Diperbarui: 1 Maret 2021   22:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://lucuketawangakak.blogspot.com/

Tiga purnama berlalu tanpa berita.
Pun terdiam dalam kepalsuan.
Sekadar salam pun takpernah terlontar.
Pura-pura lupa lagi tak mengenal.

Sekian lama pula diri menutup mata.
Tanpa sengaja, kini menatapnya.
Sebuah guratan di laman mengundang tanya.
Tanpa dipinta jemari pun menari mesra.

Ungkapan salam kini mengangkasa.
Melanglang buana hingga seberang sana.
Munajatku selalu untukmu.
Jadi penawar keluh-peluhmu.

Sekerlip mata nada pesan kuterima.
Warna-warni kata menghias beranda.
Namun, satu kata
serasa anak panah busur gandiwa.
Melesat tepat menghujam dada menyayat raga.

Katamu, sekian lama menunggu.
Katamu kau rindu....
Iya, merindukan suara pun tawa, oh, Nurlaila.

Sejenak mataku menganga penuh linang.
Rasa sesak menyeruak dalam dada.
Entah mengapa harus ada.
Setitik rasa merona di jiwa.

***

Nama yang tertera hanya imajinasi penulis.

Tulisan ke-44. Klaten 01 Maret, 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline