Lihat ke Halaman Asli

Waspadai Separatisme Baru "Borneo Merdeka"

Diperbarui: 27 Januari 2016   21:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Strategi pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia, dalam hal ini yang dimaksud dengan pemerintah Indonesia adalah pemerintah yang ada di pusat, sering kali dirasa tidak merata oleh masyarakat. Sebagian besar masyarakat berpikir bahwa pembangunan oleh pemerintah pusat hanya terfokus dan terkonsentrasi di Pulau Jawa saja.

Sejak era Presiden Soekarno, pembangunan di Indonesia memang lebih terfokus di Pulau Jawa. Bahkan jauh sebelum itu, pada masa penjajahan Belanda pembangunan juga banyak dilakukan di Pulau Jawa, seperti pembangunan jalur transportasi darat dari Anyer sampai Panarukan dan jalur rel kereta api. Demikian juga dengan masa orde baru sampai era reformasi saat ini.

Pada kenyataan yang ada sekarang, pulau atau daerah lain di luar Pulau Jawa masih belum mendapat perhatian khusus, seperti halnya di Kalimantan. Masyarakat Kalimantan merasa kebijakan pemerintah mulai dari dahulu sampai sekarang tidak memihak kepada mereka. Kondisi sosial ekonomi masyarakat di Pulau Kalimantan pada umumnya masih jauh dari sejahtera.

Hal ini yang menjadi awal munculnya ide “Borneo Merdeka”. Sama halnya dengan daerah lain seperti Aceh, Maluku, dan Papua, ide separatisme muncul akibat kurangnya perhatian pemerintah akan kesejahteraan masyarakat di daerah.

Ide Borneo Merdeka sudah sejak lama disuarakan, beberapa sumber menyatakan ide ini muncul dari tahun 1999. Tahun lalu, ide separatisme tersebut mendapat dukungan dari pemerintah daerah Provinsi Kalimantan Barat. Gubernur Kalimantan Barat mengatakan bahwa tindakan yang tepat untuk mengatur wilayahnya sendiri adalah dengan jalan memerdekakan diri.

Selain itu, berdasarkan polling survei Folks of Dayak di folksofdayak.wordpress.com disebutkan sebanyak 71% responden menghendaki Kalimantan merdeka. Hal ini berarti sebagian besar masyarakat Kalimantan berkeinginan untuk merdeka. Masyarakat Kalimantan yang masih percaya Pancasila hanyalah pendatang yang hidup di kota, tapi orang pedalaman sudah tidak percaya kepada Pancasila karena merasa terjajah dan hanya dieksploitasi sumber daya alamnya.

Benang merah dari ide separatisme Borneo Merdeka sebenarnya adalah masalah ekonomi. Suku Dayak sebagai penduduk asli Kalimantan merasa dianaktirikan, sedangkan pendatang menguasai berbagai sektor yang seharusnya dikuasai oleh penduduk setempat, seperti sektor pemerintahan dan perekonomian.

Masyarakat tidak perlu terprovokasi dengan ide separatisme ini. Persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang telah lama terjaga tidak boleh dikotori oleh kuman-kuman separatisme. Jangan karena sifat ego manusia yang selalu ingin terpuaskan dan mewujudkan ambisinya, akhirnya membuat ide-ide bodoh seperti separatisme. Apa benar dengan membentuk negara sendiri bisa lebih maju? Belum tentu, dan mungkin tidak.

Solusi dari semua ini adalah kebijakan pemerintah yang adil. Pemerintah harus bisa melakukan peningkatan pembangunan di Pulau Kalimantan agar ide separatisme bisa mereda atau bahkan hilang. Bukan hanya di Kalimantan, tapi juga seluruh daerah di wilayah NKRI.

  

Sumber gambar: folksofdayak.wordpress.com

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline