Lihat ke Halaman Asli

Kamu yang Kusebut Kakak

Diperbarui: 2 Oktober 2015   12:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Dear, kamu yang kusebut Kakak.

Tahun-tahun beranjak begitu cepat. Namun, siluetmu

tak kunjung hilang dari ingat. Dimanakah kau sekarang,

Kak? Masih adakah aku dalam seingat angan yang

melekat?

 

Hari-hari berlalu bagai panah yang melesat. Tanpa

kusadari, telah habis dasawarsa tanpa hadirmu menjejak.

Apa kabarmu di sana, entah di belahan bumi mana?

Masihkah kau suka mengutip bunga rumput dan

menyelipkannya di katup bibirmu? Ataukah, berjalan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline