Lihat ke Halaman Asli

Yulia Sujarwo

History Enthusiast, host youtube channel @HistoricalInsight

Sate Kanak yang Nagih dan Menyabet Juara 1 Ngulik Rasa Unilever

Diperbarui: 26 Maret 2020   15:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sate Kanak | Dok. pribadi

Yogyakarta sebagai kota kuliner dan destinasi wisata, bisnis makanan semakin sengit bersaing untuk mendapatkan pelanggan dan rating terbaik di google. Tentunya para pengusaha makanan ini tidak tanggung-tangung mengeluarkan modal dan inovasi-inovasi mereka untuk mendpatkan hati para pelanggan dan akan terus tetap bertahan. Ya namanya juga kota pendidikan banyak pelajar dan mahasiswa tentunya suka kulineran.

Salah satu menu kuliner unggulan di Yogyakarta adalah sate. Siapa sih yang nggak tahu sate? Makanan ini sudah eksis sudah lama sekali mungkin sejak berabad-abad lalu. Makanan ini sudah menjadi favorit banyak orang karena enak dan harganya pas di kantong.

Dari sekian kuliner sate di Yogyakarta menurut saya dan banyak teman saya bilang bahwa ratunya sate di Yogyakarta ini ya Sate Ratu. For your infotmation gaes, Satu Ratu ini sekarang sudah dikunjungi 84 negara. So penggemarnya tidak hanya orang Indonesia saja namun sudah go internasional alias turis mancanegara loh.

Nah dalam tulisan blog ini, saya akan memperkenalkan kalian tentang menu baru dari Sate Ratu yaitu Sate Kanak. Kalau kata ownernya Bapak Fabian nih gaes, kira-kira Sate Kanak rasanya seperti Sate Merah tapi tidak pedas dan cocok untuk lidah orang yang tidak suka pedas atau lidah bule-bule yang sensitif akan sengatan cabai gaes. By the way hadirnya sate kanak ini karena kompetisi “Ngulik Rasa Unilever” dan sate kanak pun menang sebagai juara 1 nasionaldi Indonesia serta menyisihkan lebih dari 3000 peserta dari kategori Soto, Nasi goreng dan Sate.

ig sateratu

Bapak Fabian cerita jika perjuangan mendapat juara 1 itu tidak mudah. Bahan-bahan tidak di bekukan tapi beli langsung di Jakarta saat sebelum kompetisi mulai. Karena membuat Sate Kanak ini harus fresh dan tidak dibekukan karena nanti rasanya akan berbeda dan berkurang cita rasanya. Memang benar-benar perjuangan bisa sampai mengalahkan ribuan peserta. Komposisi bahan pas dan eksekusi di lidah maknyus bener. Saya dan bersama blogger lain saat icip-icip dan review bareng tanggal 18 Maret 2020 itu pun makannya kalap. Serasa ingin nambah lagi hehe.

Pada dasarnya Sate Kanak ini, berasal dari kata kanaka atau anak-anak maksudnya juga makanan ini aman dimakan oleh anak-anak karena tidak pedas. So far I know gaes, 2 tahun lalu saya berkesempatan mencoba Sate Merahnya Sate Ratu memang pedas. Satu, dua , tiga tusuk baru kerasa pedasnya. Oleh karena itu Sate Kanak hadir melengkapi Sate Merah ini sebagai menu andalan bagi mereka yang tidak suka pedas.

Dokpri

Perbedaaan kedua sate ini ada berada pada ujung pangkal tusuk, yang hitam ujungnya itu Sate Kanak dan Sate Merah warnanya lebih merah gaes. Selain kedua menu andalan tadi, di Sate Ratu juga ada sup kuah yang enak sebagai pelengkap sate agar tidak terlalu kering kesannya. Apalagi makan di saat hujan tiba, endes pokoknya. Harga Sate Kanak dan Sate Merah ini 25.000 rupiah per porsi. Jika kalian malas datang ke Jogja Paradise Foodcourt karena jauh atau hujan, tenang ada grab food dan go food yang setia melayani para konsumen.

Menurut pribadi saya gaes yang tidak suka pedas, Sate Kanak ini solusinya untuk menikmati sate yang tidak pedas bukan berarti saya melupakan Sate Merah, keduanya mendapatkan poin 100 dari saya dan nagih. Hanya saja, saya cuma bisa makan 3 tusuk Sate Merah saja karena pedasnya itu loh hehehe. So tunggu apalagi, mari berkuliner cantik dan lupakan diet. Food is heaven and can make you happy.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline