Lihat ke Halaman Asli

Yulia Sujarwo

History Enthusiast, host youtube channel @HistoricalInsight

Film "Mantan Manten": Drama Percintaan yang Dibalut Budaya Jawa

Diperbarui: 6 April 2019   14:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

doc: Visinema

Rumah produksi Visinema Picture kembali mengeluarkan film terbarunya yang berjudul Mantan Manten. Film yang bergenre drama ini menampilkan Atiqah Hasiholan dan Arifin Putra sebagai tokoh utamanya. Mantan Manten menampilkan sudut pandang seorang wanita modern dan sukses yang memiliki watak kemauan keras dalam hidupnya. Dikemas dengan balutan budaya jawa yang kental membuat film ini sarat akan nilai positif dan unik serta berbeda dari film drama percintaan pada umumnya.

Jujur saja, ketika saya membaca judulnya dan melihat poster filmnya. Saya sempat mengira ini film percintaan yang receh dan biasa saja ternyata "wow" banget diluar ekspektasi saya. Sukses menguras emosi saya dan teman-teman. Saya melihat kanan kiri saya, wajah-wajah mbak-mbak Kjog family tampak sendu hehehe. Yes, kita nobar bareng hari Kamis lalu.  Well guys, do not judge it by cover.

Seperti dalam trailernya, film besutan sutradara yang bernama Farishad I. Latjuba ini menceritakan tentang seorang Yasnina seorang manajer investasi yang sukses dan ternama. Hidupnya terasa sempurna dengan karier yang cemerlang, harta melimpah, dan Surya tunangan yang tampan. Hidup perfect di ibukota Jakarta yang keras, mereka berdua pun merajut cinta dalam bergelimpangan harta.

Namun, segala kenyamanan hidup yang ia miliki harus berakhir, ketika ia dikhianati oleh Iskandar ayah Surya yang diperankan oleh Tyo Pakusudewo dalam sebuah kasus investasi palsu. Dalam sekejap, hartanya habis ludes. Betul-betul hilang sekejap "makless". Pemeran lain yang menjadi pelengkap film ini adalah  Ardy (Marthino Lio) sebagai asisten Yasnina yang setia dan baik, dan Budhe Marjanti yang diperankan oleh Tutie Kirana, Salma (Oxel Paryana), Asri Welas dan Darto diperankan oleh Dodit Mulyanto. 

Doc: Visinema

Ada 3 poin dalam film ini yaitu:

1. Film yang berbalut budaya Jawa yang kental

So far, saya melihat film-film Indonesia jarang sekali yang menampilkan budaya Jawa. Padahal itu menjadi nilai lebih dari sebuah film. Film Mantan Manten mengingatkan dan mengajarkan kita bagaimana menjaga tradisi budaya pernikahan ala Jawa itu. Seni paes (rias pengantin) adat Jawa dikupas secara dalam melalui kisah Ibu Marjanti. Kisah di balik pembuatan paes yang sakral menjadi sisi menarik Mantan Manten.

Doc: Visinema

2. Women's empowerment

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline