Lihat ke Halaman Asli

Yulia Marza

Blogger, Employee

Namaku Tiara Part 2

Diperbarui: 20 Desember 2022   10:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Selang beberapa menit, wali kelas mereka pun masuk dan membagikan surat berharga. Saat wali kelas kesayangan mereka keluar, seisi ruang kelas pun ikut berhamburan. Tiara dan ketiga sahabatnya telah mendapat ijazah yang dinantikannya. Poto bersama pun kembali menghias ponsel masing-masing.

Mereka pun menatap ijazah di tangan masing-masing. Siska, Amel dan Farel cukup puas dengan nilai yang mereka dapat. Masuk dalam 20 besar suatu anugrah bagi mereka. Sedangkan Tiara tentu masuk urutan lima besar dengan nilai yang sangat memuaskan.
"Wah, selamat Ra, nilai lo tinggi semua. Gimana, sudah dibolehkan ibu mu masuk universitas A itu? Tanya Farel pada Tiara yang masih menatap ijazah ditangannya.

"Ya, Ra, udah belum?"
Sahut Amel lagi
"Belum. Aku belum berani bilang Ibu, kalau aku mau masuk universitas A." jawab Tiara dengan wajah sendu.

Siska, dan Amel memeluk Tiara memberi ketenangan. Pelukan sahabatnya itu bagai kekuatan bagi Tiara. Mereka lah yang paling mengertiTiara. Ia sedih akan berpisah dari teman-temannya. Farel dan Siska akan melanjutkan studinya di Bandung. Hanya Amel yang tetap akan melanjutkan studi di kota ini. Setidaknya Tiara masih punya teman untuk berbagi.

"Gimana kalo kita ngerayain hari terakhir di sekolah ini makan mie babe? Trus lanjut ke kafe Angkasa? Mumpung Farel bawa mobil nih? Sekalian bandar..Ya kan Rel" Ujar Siska sambil menatap Farel.

Farel tipikal orang yang tak banyak bicara, ia hanya mendesah pelan "Hmmm...ya udah deh..hari ini aku traktir kalian sepuasnya" balas Farel

"Nah..gitu dong" balas Siska dan Amel serentak.

Keseruan mereka berempat jadi pecah, tatkala teman kelas lain yang mengenal Tiara, memberi selamat kepadanya. Saat Tiara sedang menyalami teman satu kelasnya, tiba-tiba Tiara dikejutkan oleh suara yang begitu dikenalnya.

"Ra", suara seseorang dari belakang tubuhnya. Tiara membalikan badan. Rayhan. Cowok bermata teduh yang dua tahun ini mengejar cinta Tiara.

Pertemuan tak sengaja, akibat tabrakan di lorong sekolah, membuat keduanya dekat hingga berujung pernyataan cinta dari Rayhan. Saat itu, Rahyan tergesa-gesa menuju kantin karena ia sangat kehausan. Saat belokan, tubuh tinggi Rahyan tak sengaja menubruk Tiara yang memang saat itu sedang berjalan cepat menuju kelasnya. Tiara terjatuh akibat dorongan tubuh tinggi Rayhan. Tak ada omelan, tak ada sumpah serapah yang keluar dari mulutnya.

Ia hanya meringis kecil, dan langsung tersenyum tatkala Rayhan meminta maaf sambil mengulurkan tangannya membantu Tiara berdiri. Pertemuan pertama itu, telah membuat Ray jatuh cinta pada pandangan pertama. Apalagi senyum itu, senyum termanis yang pernah ia lihat selama hidupnya, setelah senyum mamanya

Rayhan. Tinggi, berhidung mancung dan jago Taekwondo. Ia memiliki sepasang mata teduh yang membuat Tiara nyaman menatapnya. Tiara selalu membuang jauh rasa di hatinya. Ia tak mau bersaing dengan banyaknya perempuan yang kadang bertingkah aneh untuk menarik perhatian lelaki itu. Terlebih Silvi, cewek tinggi dengan bodi bak model yang terang-terangan menyatakan cinta pada Rayhan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline