Jika melihat warna warni gambar diatas, yang terbersit dari pikiran kita adalah macam-macam jus buah-buahan, padahal bukan sama sekali. Karena botol-botol dengan warna cantik ini adalah kompos cair buatan ibu-ibu PKK Kampung Gembira Gembrong. Hal ini dikarenakan tergantung sampah yang dibuat untuk kompos cair berbeda-beda. Warna kuning berasal dari sampah kulit nanas dan melon, sehingga memunculkan warna kuning seperti jus nanas. Sedangkan yang hanya sampah organik sayuran akan didapati warna hitam gelap.
Keberhasilan ibu-ibu PKK di Kampung Gembira Gembrong dalam mengolah kompos booster dari sampah buah-buahan dan sayuran merupakan langkah nyata dalam pemberdayaan masyarakat dan peningkatan kualitas hidup. Program ini tidak hanya membantu mengurangi volume sampah organik yang dibuang, tetapi juga menciptakan produk yang bernilai ekonomi tinggi.
Dengan keterampilan dan pengetahuan yang diperoleh melalui pelatihan, ibu-ibu PKK mampu mengubah sampah menjadi kompos yang berkualitas, yang kemudian dikemas secara menarik dengan label "Komposter Gembira." Produk ini telah menjadi solusi inovatif untuk pertanian lokal, meningkatkan kesuburan tanah dan hasil panen.
Ditambah lagi dengan pelatihan bagaimana memasarkan hasil Komposter yang diberikan oleh bapak Adriano Oktoriano. S. MM yang mengajarkan penjualan melalui flatform E-Commerce baik melalui sosial media maupun E-commerce lainnya.
Selain memberikan manfaat lingkungan, inisiatif ini juga membuka peluang usaha baru bagi ibu-ibu rumah tangga. Mereka tidak hanya mendapatkan penghasilan tambahan, tetapi juga memperoleh rasa kebanggaan dan kepercayaan diri dalam berkontribusi pada ekonomi keluarga dan komunitas. Dukungan dan partisipasi aktif dari seluruh anggota masyarakat memastikan kelangsungan dan keberlanjutan program ini, menjadikan Kampung Gembira Gembrong sebagai contoh inspiratif bagi daerah lain.
Terimakasih Kemendikbudristek dan Tim Universitas Islam Jakarta.Jangan lelah berbagi . Salam Hangat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H