Lihat ke Halaman Asli

Yuli Anita

TERVERIFIKASI

Guru

Kopi Sekarputih, Tentang Hangatnya Sebuah Kebersamaan

Diperbarui: 28 Oktober 2024   13:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mobil kami terus berjalan menyusuri padatnya lalu lintas kota Malang. Maklumlah menjelang weekend. Banyak warga yang ingin jalan-jalan setelah berbagai kesibukan yang dijalani di hari hari sebelumnya.

Rintik hujan yang membasahi kota tak mengurangi semangat kami untuk sekedar healing bersama. Ya, sudah lama sekali kami tidak jalan-jalan bareng karena kesibukan yang datang silih berganti. 

Di pintu masuk, dokumentasi pribadi 

Sesudah diskusi selama berhari hari baru hari Jumat sore ini semua lodhang dan bisa mewujudkan keinginan tersebut. 

Bersama Dolan 4six dan driver sekaligus guide kami Mas Andre perjalanan pun dimulai. Bertujuh kami akan menuju destinasi utama yaitu Cafe Sekarputih.

Mobil kami terus berjalan, di daerah Pendem Batu, kami melalui area persawahan. Hijau ada di mana- mana, dan itu sungguh menyegarkan mata. 

Di depan sebuah bangunan berbentuk rumah limasan yang didominasi kayu kami berhenti. Ada tulisan Sugeng Rawuh dan Monggo Pinarak yang artinya selamat datang dan silakan duduk.

 Tulisan yang dibuat dari kayu yang dihias sedemikian begitu menyatu dalam suasana alam sekitarnya. 

Bagian luar Kopi Sekarputih, dokumentasi pribadi 

Kopi Sekarputih yang berlokasi di Jalan Flamboyan, Sekarputih, Pendem, Kota Batu ini menyajikan suasana pedesaan yang demikian adem. 

Sekitarnya masih banyak sawah juga ladang jagung yang menghijau.

Mata kami benar-benar dimanjakan oleh pemandangan indah di sekitarnya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline