Lihat ke Halaman Asli

Yuli Anita

TERVERIFIKASI

Guru

Pentingnya Sinergi Tripusat Pendidikan untuk Menguatkan Karakter Sopan Santun Siswa

Diperbarui: 28 Oktober 2024   11:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi sopan santun, sumber gambar: Yayasan Al Muslim

Pagi itu sebelum berangkat sekolah saya menyempatkan diri menyapu halaman dan gang depan rumah saya. Tengah asyik asyiknya menyapu seorang anak berseragam SMP lewat di depan saya.  Tanpa permisi apa lagi menoleh ia berjalan begitu saja. 

Ampun, pikir saya. Otomatis saya mau memanggil untuk sedikit menegur. 

Belum saya sempat memanggil anak tersebut seorang ibu (rupanya ibu dari si anak tadi) lewat sambil menuntun sepeda motor.

"Maaf, permisi Bu.," katanya.

"Monggo," jawab saya sambil tersenyum manis pada si Ibu, meski hati saya agak dongkol melihat si anak yang "ngeloyor" jalan di depan.

Kejadian lain, akhir- akhir ini ada video yang sempat viral di antara kami para guru.

Adegannya siswa SMP laki laki yang diajak dialog oleh gurunya karena malas atau seenaknya di dalam kelas. 

Dalam dialog tersebut siswa ditanya mengapa tidur di sekolah, atau di mana ia tinggal.

Ilustrasi sopan santun di sekolah, sumber gambar : Mamikos

Masya Allah, saya cuma geleng geleng kepala melihat dialog itu. Gregetan, Bagaimana tidak? Setiap guru memberikan pertanyaan, jawabannya selalu kasar, tidak sopan dan seenaknya sendiri.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline