Siang itu saya berkesempatan untuk mengikuti kegiatan keputrian di aula sekolah. Sesuai namanya kegiatan ini diikuti oleh seluruh siswa putri dan beberapa guru pendamping.
Kegiatan keputrian ini dilaksanakan setiap hari Jumat siang. Jadi sementara siswa putra melaksanakan sholat Jumat di masjid, siswa putri diberikan kegiatan lain yang bermanfaat.
Ada sebuah pemandangan yang menarik.
Satu orang berdiri di depan dengan sebuah mic, sementara yang lain duduk beralaskan sajadah masing-masing.
Semua bermukena (kecuali yang berhalangan), karena sesudah keputrian acara dilanjutkan dengan shalat Dhuhur berjamaah.
Sementara siswa di depan memberikan 'tausiyah', yang lain menyimak. Hari itu tausiyah berkisar pada keutamaan membaca lafaz Laa Ilaha Ilallah.
Di sesi tanya jawab dan kuis, animo peserta demikian besar. Apalagi ketika pada siswa yang berhasil menjawab pertanyaan akan diberi sedikit reward dari guru pendamping. Aha...
Keputrian adalah acara mingguan yang dikoordinir oleh guru PAI dan diikuti oleh seluruh siswi yang beragama Islam.
Meski demikian tidak tertutup kemungkinan siswa beragama selain Islam diajak mengikuti kegiatan ini, utamanya jika masalah yang dibahas adalah masalah umum, seperti kesehatan atau ketrampilan.