Lihat ke Halaman Asli

Yuli Anita

TERVERIFIKASI

Guru

Pesantren Ramadhan dan Pondok Kasih, Ceria Ramadhan dalam Bingkai Moderasi Beragama

Diperbarui: 27 Maret 2024   16:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suasana buka bersama, dokumentasi pribadi 

Dia yang bukan saudara kita dalam iman adalah saudara kita dalam kemanusiaan (Ali bin Abi Thalib)

Negara kita memiliki masyarakat yang sangat beragam. Ada berbagai macam suku bangsa, adat istiadat, bahasa, juga agama.

Segala perbedaan itu jika tidak dikelola dengan baik maka bisa menjadi potensi perpecahan di antara kita.

Kelak siswa akan terjun dalam masyarakat yang begitu beragam, dan sejak sekarang harus membiasakan diri untuk toleransi,  menghargai juga menjaga kerukunan antar sesama. 

Salah satu cara menanamkan rasa toleransi tersebut adalah dengan menanamkan moderasi beragama pada siswa.

Moderasi adalah  sikap dan pandangan yang tidak berlebihan, tidak ekstrem dan tidak radikal terhadap agama yang dianut.

Moderasi beragama berusaha mengembangkan seluruh potensi masyarakat agar menghargai perbedaan dan selalu bekerja sama untuk mencapai cita-cita bersama.

Para pendamping kegiatan, dokumentasi pribadi 

Dalam tulisan kali ini saya akan menceritakan tentang penerapan moderasi beragama di sekolah. 

Moderasi beragama sebenarnya sudah sering diterapkan dalam berbagai kegiatan di sekolah. Karena kali ini  bertepatan dengan bulan puasa, tulisan saya fokuskan pada kegiatan Ramadhan yang dilaksanakan di sekolah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline