Siang itu beberapa siswa menunjukkan sebuah buku pada saya. Covernya biru cantik dengan sampul bergambar dua anak kecil sedang memegang suryakanta (lup). Dua anak kecil yang memandang sekitarnya dengan penuh rasa ingin tahu.
"Ini puisi kalian sendiri?" tanya saya sambil membuka-buka halaman buku itu dengan takjub.
"Iya, Bu, ini hasil kerja kami sekelas selama pelajaran Bahasa Indonesia," kata siswa bangga.
Sekali lagi saya membuka halaman per halaman. Ternyata ada lebih dari seratus puisi di sana. Jika jumlah siswa adalah 27 dan tiap siswa wajib mengumpulkan enam puisi, maka total jumlah puisi keseluruhan adalah 162 puisi. Wow, luar biasa..
Buku antologi puisi siswa kali ini berjudul Sayap-Sayap Suryakanta.
Ada enam tema yang diangkat dalam buku ini, yaitu siapa, Aku, Mimpi, Nafas, Bintaraloka dan Teguh. Dari setiap tema, siswa harus membuat satu puisi.
Tampilan setiap tema ditandai dengan satu lembar halaman berwarna yang merupakan desain siswa sendiri.. Aha,...
Mengapa dinamakan Sayap-Sayap Suryakanta? 'Sayap-sayap' menggambarkan diri siswa yang terus mengembangkan potensinya. Mereka sedang berjuang menuju arah yang lebih tinggi untuk meraih impiannya.
Sementara 'Suryakanta' adalah gambaran tentang rasa ingin tahu yang besar pada diri mereka untuk mempelajari apa saja yang ada di sekitarnya.