Sudah setahun sekolah kami melaksanakan Kurikulum Merdeka. Sekolah kami memang bukan sekolah penggerak, tapi karena sejak tahun kemarin semua sekolah di Kota Malang harus mengimplementasikan Kurikulum Merdeka, otomatis sekolah kami juga wajib menerapkannya.
Yang membedakan Kurikulum Merdeka dengan kurikulum sebelumnya adalah adanya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.
Ya, kegiatan yang mengambil alokasi waktu 20-30% jam pelajaran setahun ini tentunya memerlukan persiapan yang matang dalam pelaksanaannya. Lebih-lebih di tahun ini ada dua jenjang yang nantinya harus melaksanakan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, yaitu kelas tujuh dan kelas delapan.
Sebelum merancang berbagai kegiatan projek yang akan dilaksanakan tentunya refleksi terhadap kegiatan projek yang sudah dilaksanakan penting untuk dilakukan.
Mengapa? Melalui refleksi tersebut bisa diketahui kelebihan dan kekurangan dari kegiatan yang sudah dilaksanakan, termasuk di dalamnya pemberian masukan guna perbaikan pelaksanaan Projek yang akan datang.
Dalam tulisan kali ini saya akan menceritakan bagaimana refleksi yang kami lakukan setelah satu tahun kami melaksanakan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, juga hasil refleksi tersebut.
Refleksi terhadap pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dilakukan berdasarkan data yang diperoleh dari siswa juga guru yang terlibat dalam kegiatan ini.
Pengambilan data dilaksanakan lewat pertanyaan-pertanyaan baik yang diajukan secara langsung, maupun lewat angket.
Lintas ke belakang sejenak, di tahun kemarin sekolah kami melaksanakan tiga tema projek, yaitu Aku Bijak Berinternet, Aku Keren dengan 4R dan Konser Musik Nusantara. Mengenai projek-projek tersebut sudah banyak saya ulas di artikel-artikel sebelumnya.