Lihat ke Halaman Asli

Yuli Anita

TERVERIFIKASI

Guru

Cerita Anak : Alby dan Bilangan Fibonacci

Diperbarui: 6 Agustus 2023   03:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi anak belajar matematika, sumber gambar: Merdeka.com

Rasa cinta tanah air membuat seseorang selalu berjuang agar lingkungan sekitarnya semakin baik. Adalah penting menanamkan rasa cinta tanah air pada anak-anak sejak dini karena masa depan negara berada di tangan mereka.

Cerpen ini bercerita tentang andil seorang anak kecil untuk kelancaran perjuangan pamannya yang seorang pemerhati lingkungan.

Andil yang tampaknya kecil namun sangat berarti, karena dengan bantuan anak kecil ini pamannya bisa melakukan presentasi tentang pelestarian lingkungan hidup di kampung sebelah.

*************

Paman Izul mengernyitkan keningnya.  Wajahnya tampak begitu serius. Berkali-kali ia mengetik di laptop lalu menggeleng-gelengkan kepala dengan kecewa.

"Ada apa, Paman?  " tanya Alby mendekat.  Dari keponakan-keponakannya Alby paling akrab dengan paman Izul. Alby sering bertanya ini itu dan dengan sabar Paman Izul selalu menjawabnya. 

Yang paling sering ditanyakan Alby adalah tentang gambar- gambar alam dan lingkungan yang ada di laptop.  Paman Izul selalu bisa menerangkannya satu-persatu.  Juga masalah matematika.  Ya,  Paman izul adalah pemerhati lingkungan hidup dan penggemar matematika. 

Dari Paman Izul Alby belajar bermacam-macam sulap matematika dan kisah-kisah penemuan dari para tokoh matematika. Yang paling sering diceritakan Paman Izul adalah tentang Leonardo da Pisa atau Fibonacci.

 Mengapa  kagum pada Fibonacci?  Menurut cerita Paman Izul, bilangan Fibonacci bisa dilihat dalam alam semesta.  Misal jumlah kelopak beberapa bunga, sisik buah nanas, dan banyak lagi.  Bisa berjam-jam jika Paman Izul bercerita tentang bilangan Fibonacci.

Hal lain yang juga sering diceritakan Paman Izul adalah tentang pelestarian lingkungan. Betapa bumi kita sekarang sedang darurat sampah plastik. Sudah saatnya kita semua peduli pada sampah plastik, karena plastik perlu waktu ratusan tahun untuk penghancurannya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline