Sabtu pagi itu suasana di Stadion Gajayana Malang sudah begitu ramai. Parkir kendaraan penuh, para penjual mainan anak-anak sudah siap di pinggir jalan utamanya dekat pintu masuk.
Rombongan anak usia TK dengan diantar orang tua atau guru mulai berdatangan.
Pagi yang istimewa di Stadion Gajayana, karena akan diadakan acara Gebyar PAUD dan Kreativitas Pendidik Anak Usia Dini sebagai rangkaian Peringatan Hari Anak Nasional ke-39.
Acara Gebyar PAUD kali ini diikuti oleh sekitar 6000 siswa dan 2700 guru. Luar biasa. Baju daerah yang didominasi oleh lurik berwarna-warni membuat semua peserta tampil menarik.
Acara pagi itu diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, sambutan dari Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dan Bapak Walikota Malang.
Dalam Sambutannya Bapak Kadinas mengemukakan bahwa kali ini dalam rangkaian peringatan Hari Anak Nasional tidak ditampilkan senam massal, namun tarian massal. Tujuannya adalah untuk menumbuh kembangkan kebudayaan pada diri anak sejak dini.
Dalam pidatonya, Bapak Walikota mengemukakan tentang pentingnya kita semua menjaga hak-hak anak.
Ya, anak adalah anugerah juga amanah Tuhan. Kehadirannya harus kita senantiasa kita syukuri dengan memberikan hak-hak mereka sebaik-baiknya agar mereka bisa tumbuh dengan baik.
Sesudah sambutan, atraksipun dimulai. Acara diawali dengan tarian massal oleh siswa PAUD dengan tema "Ayo Gembira Bersekolah". Ribuan siswa PAUD dengan didampingi para guru melenggak-lenggok mengikuti irama.
Sesudah atraksi siswa, acara dilanjutkan dengan tarian massal oleh para pendidik PAUD dengan tema "Malang Sat Set, Wat Wet".