Jumat siang itu suasana aula kembali dipenuhi dengan siswa putri. Seperti biasa setiap siswa putra menunaikan sholat Jumat , siswa putri melakukan kegiatan keputrian sambil menunggu pelaksanaan sholat Dhuhur berjamaah.
Sesuai namanya keputrian adalah kegiatan yang dilaksanakan seluruh siswa putri dan di dalamnya ada berbagai kegiatan yang dilaksanakan. Kadang kegiatan keagamaan, ketrampilan ataupun penyuluhan kesehatan.
Ada pemandangan yang sedikit beda kali ini. Tampak siswi datang dengan membawa berbagai perlengkapan seperti kain polos kecil, benang yang berwarna warni, jarum dan pamidangan.
Aha, rupanya hari ini siswa akan belajar menyulam. Siapa yang akan menjadi narasumber? Istimewa! Karena para narasumber adalah alumni sekolah angkatan lulus tahun 1990.
Siang itu dengan sabar ibu-ibu alumni memberikan pengarahan tentang menyulam. Mulai dari yang paling dasar, dan mengajak praktik bersama. Siswa mengikuti kegiatan dengan begitu antusias.
Karena keputrian kali ini bukan diisi kegiatan keagamaan maka semua siswa putri wajib mengikuti kegiatan. Tentu saja setelah mereka melakukan kegiatan doa bersama bersama guru masing-masing.
Tentang Menyulam dan Sejarahnya
Menyulam adalah teknik hias yang dilakukan dengan teknik tusuk untuk membuat pola atau desain yang diinginkan. Sulam dinamakan juga bordir. Jika sulam menggunakan tangan secara manual, maka bordir menggunakan mesin.