Lihat ke Halaman Asli

Yuli Anita

TERVERIFIKASI

Guru

Belajar Menjadi Konten Kreator Melalui Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

Diperbarui: 7 September 2022   20:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengambil gambar di sekitar sekolah, dokumentasi pribadi P. Fabi

Layar LCD mulai memunculkan gambar. Dua orang tampak duduk di sebuah tempat yang tinggi. Satu berbaju putih putih, satunya hitam-hitam. Dua-duanya membawa buku tebal. Siapa mereka?

Yang berbaju putih tampak suntuk. Tidak ada yang dikerjakan, bahkan saking bosannya sampai temannya ditinggal tiduran. Sementara yang berbaju hitam tampak begitu sibuk menulis dan mengamati apa saja yang terjadi di bawahnya. Mengamati sepak terjang manusia dan terus menambahkan catatan dalam bukunya. Teman berbaju putih di sebelahnya benar benar 'dicueki'.

Akhir adegan, karena tidak ada yang dikerjakan dan semakin suntuk, yang berbaju putih membanting buku dan  pergi. Kamera mengambil gambar buku tebal tadi dari dekat. Terdapat tulisan besar di cover buku.  Catatan Amal Kebaikan di buku yang satu dan Catatan Amal Keburukan di buku yang lain.

Pertanyaan langsung terjawab. Ternyata keduanya adalah malaikat pencatat amal kebaikan dan amal keburukan manusia. Penonton yang terdiri atas semua siswa kelas tujuh tersenyum.

Ada pesan yang ingin disampaikan di video ini. Kian hari betapa banyak manusia yang berbuat jahat, dan manusia yang berbuat baik semakin sedikit. Apa akibatnya? Malaikat pencatat amal keburukan makin sibuk sementara pencatat amal kebaikan semakin 'tidak ada kerjaan'. Sebuah cara yang cerdas untuk menyampaikan masalah spiritual, tentang kebaikan dan kejahatan.

Adegan tersebut terdapat pada film pendek Menulis Untuk Tuhan karya Bhekti Setyowibowo seorang konten kreator asal Malang. Video mengambil lokasi di bagian atas Pasar Besar dan dibuat tanpa terlalu banyak dialog. Meski begitu isinya langsung mengena di hati penontonnya.

Dialog dengan konten kreator, dokumentasi pribadi P. Fabi

Ya, Jumat pagi itu sekolah kami mengundang Bhekti Setyowibowo untuk memberikan inspirasi dan tips untuk menjadi konten creator sebagai salah satu rangkaian kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila di Aula Bintaraloka I.

Dalam tulisan sebelumnya tentang Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila  Tema 1 yaitu Aku Bijak Berinternet, diceritakan bahwa kami telah mengundang narasumber dari Dinas Kominfo, Polresta dan Tokoh Agama. Ketiganya banyak menyoroti sisi negatif dan positif internet.
Nah, narasumber yang keempat ini memberikan  tinjauan tentang internet dengan kacamata yang kekinian,  yaitu manfaat internet sebagai wadah menuangkan kreativitas,  dan salah satunya adalah menjadi konten kreator.

Konten kreator adalah orang yang membuat konten edukatif atau menghibur sesuai keinginan audiens. Konten yang dibuat oleh kontent kreator bisa bermacam-macam.  Seperti foto, video, podcast, tulisan, digital art, dan lainnya. Konten-nya bisa dibagikan melalui berbagai media sosial yang sesuai.

Tidak bisa dipungkiri bahwa menjadi konten kreator termasuk salah satu cita-cita anak zaman sekarang. Apalagi ada banyak contoh konten kreator yang menjadi idola mereka yang meraih kesuksesan. Sebutlah Jerome Polin, Bintang Emon, Atta Halilintar dan lainnya.

Jerome Polin, salah satu konten kreator Indonesia yang sukses, Sumber gambar: www.vantage.id

Melalui projek ini ditekankan bagaiman cara menjadi konten kreator yang baik, tidak hanya untuk mencari uang, tapi yang kontennya bisa menyampaikan pesan tertentu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline