Lihat ke Halaman Asli

Yuli Anita

TERVERIFIKASI

Guru

Kampanye Minum Susu, Usaha untuk Meningkatkan Kualitas Kesehatan Siswa

Diperbarui: 20 Agustus 2022   20:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Minum susu, Sumber gambar: Shutterstock

Empat sehat lima sempurna. Ah, siapa tidak kenal kalimat ini? 

Makanan empat sehat lima  sempurna adalah makanan yang memiliki kandungan gizi lengkap, meliputi karbohidrat, protein, vitamin, lemak, dan mineral. Makanan empat sehat terdiri atas makanan pokok, lauk pauk, sayur, dan buah. Empat sehat akan menjadi lima  sempurna jika ditambah dengan  susu.

Makanan empat sehat lima sempurna, Sumber gambar: https://hot.liputan6.com/read/4383060/gambar-makanan-empat-sehat-lima-sempurna-beserta-penjelasannya

Kampanye  "Empat Sehat Lima Sempurna" pertamakali  diluncurkan pada tahun 1955 oleh Lembaga Makanan Rakyat (LMR). Penggagasnya adalah Kepala LMR yang juga seorang ahli gizi yang yang bernama Bapak Poorwo Soedarmo. Di saat itulah kebiasaan minum susu mulai serius dikampanyekan pemerintah Indonesia.

Meski sudah dikampanyekan, konsumsi susu Indonesia masih lebih rendah dibandingkan negara lain. Berdasarkan data BPS (Badan Pusat Statistik) 2021, tingkat konsumsi susu per kapita masyarakat Indonesia tahun 2020 adalah 16,27 kg/kapita/tahun, meski meningkat 0,25 daripada tahun sebelumnya, angka ini masih termasuk rendah. Bandingkan dengan Malaysia (36,20), Myanmar (26,7), dan Thailand (22,2).

Mengapa konsumsi susu di Negara kita masih rendah? Ada beberapa hal yang menjadi penyebabnya, di antaranya adalah:

1.Kultur masyarakat Indonesia yang agraris, sehingga binatang seperti kerbau dan sapi lebih banyak dimanfaatkan tenaganya daripada susunya. Dalam buku History of Java, Raffles menyayangkan sapi Jawa yang disia-siakan potensi air susunya.

Lain halnya dengan penduduk Timur Tengah yang penggembala. Mereka mempunyai tradisi mengkonsumsi susu yang tinggi sejak dahulu kala.

2. Pandangan yang keliru tentang susu yaitu menganggap susu sebagai minuman untuk bayi dan anak-anak saja, sehingga saat remaja susu mulai ditinggalkan.

3. Menganggap susu adalah minuman kesehatan.Sehingga masyarakat memandang bahwa kita perlu minum susu jika sakit. Apabila sudah sehat susu bisa ditinggalkan.

Remaja dan Kebiasaan  Minum Susu

Remaja sedang minum susu, sumber gambar: iStock

Saat memasuki usia remaja,  anak biasanya mulai pilih-pilih tentang makanan.  Juga kebiasaan minum susu mulai ditinggalkan dengan berbagai alasan.  Entah bosan dengan rasanya,  takut gemuk,seperti anak kecil dan banyak lagi alasan yang lain.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline