Lihat ke Halaman Asli

Yuli Anita

TERVERIFIKASI

Guru

Berkunjung ke Monumen Pahlawan TRIP, Napak Tilas Sejarah Pertempuran di Jalan Salak Kota Malang

Diperbarui: 29 Juni 2022   23:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Patung TRIP, dokumentasi pribadi Rio

Pagi menyapa dengan sinarnya yang lembut.  Hari ini cuaca kota Malang begitu bersahabat.  Cerah namun tetap sejuk seperti biasanya.  

Jalan Ijen tak begitu ramai, Vario kami  berjalan santai.  Ya,  libur kenaikan kelas membuat jalanan tidak sepadat biasanya.  

Di sebuah perempatan jalan tepat di depan Gereja Katedral kami belok ke kiri.  Satu tempat yang kami tuju yaitu Monumen Pahlawan TRIP.

Monumen Pahlawan TRIP,dokumentasi pribadi Rio

Bangunan bercat hitam ini berlokasi di Jalan Pahlawan TRIP.  Kehadirannya seolah tenggelam oleh bangunan-bangunan mewah yang ada di sekitarnya.  Namun begitu mendekat kita akan bisa merasakan nuansa sejarah yang begitu kental di dalamnya.  

Saat kami datang pintu gerbang masih tertutup,  tentu saja hari masih begitu pagi.  Tapi sengaja kami memilih pagi hari supaya memotretnya bisa leluasa.  Tidak terganggu oleh kendaraan atau orang yang lalu lalang.

Jalan Pahlawan TRIP, dulu bernama Jalan Salak, Dokumentasi pribadi Bidin

Di depan pintu gerbang di sebelah kiri tampak relief yang menerangkan bahwa di dalam monumen terdapat makam dari 35 pelajar yang gugur dalam pertempuran melawan penjajah Belanda ketika agresi militer I tanggal 31 Juli 1947.Sebuah tulisan "Perjuangan Akan Kuteruskan Sampai Akhir Zaman" terdapat di akhir prasasti,  terasa begitu menggetarkan , memancarkan semangat juang yang  berkobar-kobar.

Prasasti di dekat pintu gerbang, dokumentasi pribadi Rio

Di bagian dalam bangunan monumen terdapat makam dengan dua nisan putih. Di dalam makam itulah terdapat jenazah 35  tentara pelajar yang gugur dalam pertempuran saat itu. 

Makam 35 jenazah tentara pelajar, dokumentasi pribadi Rio

Di dinding bagian dalam juga terdapat tulisan-tulisan yang membangkitkan semangat juang. Bahkan di sebelah kanan terdapat prasasti yang berisi tulisan Bung Karno presiden pertama Republik Indonesia. Namun sayangnya kurang jelas di potret, karena kami mengambil gambar dari luar pagar.

Tulisan di dinding area makam, dokumentasi pribadi Rio

Tentang Pertempuran  di Jalan Salak

Bagian bawah Patung TRIP yang menggambar semangat juang para pelajar saat itu, dokumentasi pribadi Rio

TRIP atau Tentara Republik Indonesia Pelajar dibentuk pada tahun 1946, tepatnya pasca terjadinya pertempuran 10 Nopember 1945 di Surabaya.  

Pasukan TRIP berasal dari BKR atau Barisan Keamanan Rakyat. Selain BKR saat itu juga dibentuk pasukan BKR Pelajar yang beranggotakan pemuda usia 13-18 tahun.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline