Di awal PTM, kemarin pembelajaran matematika yang saya ajar, sudah masuk materi persamaan linier satu variabel, dan salah satu prasyarat masuk materi ini ialah siswa harus dapat melakukan operasi bentuk aljabar dengan baik.
Saat pelakukan pre test dengan memberikan soal operasi bentuk aljabar sederhana, saya dihadapkan pada kenyataan yang mengejutkan.
Dari soal operasi bentuk ajabar sederhana yang disajikan, ternyata tidak ada separo siswa bisa mengerjakan dengan benar. Tepatnya dari 32 siswa hanya 8 siswa yang bisa memperoleh nilai minimal 80.
Waduh, jika demikian pembelajaran daring di awal semester kemarin sangat-sangat minim hasilnya, pikir saya.
Kalau operasi bentuk aljabar sederhana saja siswa tidak bisa, bagaimana mereka bisa masuk materi aljabar lain yang lebih sulit?
Jika mereka tidak bisa dalam pembelajaran berikutnya, jangan-jangan timbul persepsi bahwa matematika itu sulit dan akibatnya siswa tidak suka belajar matematika.
Jika siswa tidak suka pelajaran matematika di tahap berikutnya, berarti saya ikut andil dosa di dalamnya. Wah..
Akhirnya saya mengambil keputusan untuk mundur sebentar mengulang materi operasi bentuk aljabar. Biarlah mundur sejenak yang penting siswa paham.
Kalau boleh diilustrasikan, saat kita berjalan dan di depan kita ada genangan air yang cukup lebar, bukankan kita mundur sejenak untuk membuat ancang-ancang guna membuat lompatan yang agak jauh?
Untuk menghemat waktu, akhirnya saya memutuskan untuk melakukan pembelajaran dengan metode drill.
Ya, pembelajaran yang sudah mulai ditinggalkan dalam pembelajaran matematika kini harus saya terapkan lagi.