Lihat ke Halaman Asli

Yuli Anita

TERVERIFIKASI

Guru

Kenangan Mendapat "Cubitan Mesra" dari Bu Guru

Diperbarui: 7 Desember 2021   15:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi belajar nembang, Sumber gambar: Rahasiabelajar.com

Masa sekolah selalu menyimpan banyak cerita, dengan gayanya sendiri bapak dan ibu guru berusaha menanamkan karakter baik pada diri siswa. Seperti guru Bahasa Daerah saya ketika saya masih duduk di bangku SMP.

*****

Jarum jala sela lancip ing samodra
Nyoba ngarang basa Jawa
Para siswa raja putra Lesanpura
Ingkang setya ambeg arja...   

                                                  ( Buku Pelajaran Bahasa Daerah Untuk SMP)

Dengan penuh semangat kami mengikuti arahan ibu guru Bahasa Daerah. Ya, hari itu kami belajar nembang bersama. Beberapa kali bu guru membetulkan nada kami yang kurang pas. Belajar tembang Jawa ternyata berbeda dengan lagu biasa. Nada nadanya terasa agak sulit bagi kami, meskipun pada akhirnya dalam waktu dua jam pelajaran kami bisa menguasainya.

Bel pulang berbunyi menunjukkan saat pelajaran Bahasa Daerah sudah habis. Bu guru tersenyum puas demikian juga kami.
"Pinter kabeh, minggu ngarep nembang siji-siji, " kata beliau.
Waduh...., senyum kami langsung lenyap. Kecuali untuk teman-teman yang suaranya bagus dan suka menyanyi tentunya.

Saat SMP satu guru saya yang sangat berkesan di hati adalah guru mata pelajaran Bahasa Daerah. Namanya Bu Kenes. Dalam bahasa Jawa kenes berarti lincah. Sesuai dengan namanya orangnya agak rame dan kalau mengajar suasana kelas menjadi semarak.

Selain mengajar bahasa Daerah Bu Kenes juga pengampu seni suara. Suara beliau begitu bagus dan tinggi. Karena itu jika di bahasa daerah ada materi tembang kami selalu diajak nembang bersama-sama.

Wayang, Sumber gambar: Mediaindonesia.com

Kelebihan lain dari Bu Kenes adalah bercerita. Baik cerita dongeng atau wayang. Jago pokoknya. Di sela-sela. cerita selalu ada improvisasi dialog-dialog lucu antar pelakunya. Padahal kami tahu itu rekaan beliau. Tapi Bu Kenes bisa membuat cerita itu terasa hidup dan kami terpingkal pingkal dibuatnya.

Di sisi lain meskipun lucu Bu Kenes adalah orang yang sangat disiplin. Nah.. Ini yang membuat pelajaran bahasa daerah menjadi menyenangkan sekaligus menegangkan. Sebuah perpaduan yang aneh tapi kami sangat menikmatinya.

Setiap masuk kelas kami harus berbaris. Barisnya harus bener. Bu Kenes menunggu di depan pintu kelas sambil menatap ke arah kami. Tanpa senyum. Ya, senyumnya nanti di dalam kelas saja.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline