Lihat ke Halaman Asli

Yuli Anita

TERVERIFIKASI

Guru

Gerakan Penanaman Pohon Pulai, Menguatkan Karakter Cinta Lingkungan dan Mendukung Net Zero Emissions

Diperbarui: 17 Oktober 2021   10:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pohon pulai, Sumber gambar: HutanKita.com

Sudah lama tidak ada acara seremonial penyambutan tamu di sekolah kami. Ya, pandemi yang berkepanjangan membuat semua harus benar-benar menahan diri. 

Namun di hari Jumat pagi kemarin ada yang istimewa.  Sekolah akan menyambut kedatangan Bapak wakil walikota (wawali) bersama rombongannya. Bapak wawali akan memberikan sumbangan masker dan melakukan penanaman pohon pulai di sekolah. 

Pukul 08.00 rombongan kedatangan Bapak wawali  di sambut oleh paskibra siswa pintu gerbang.  Sesudah memasuki lobby utama rombongan disambut dengan sebuah upacara sederhana yang diikuti oleh semua guru dan karyawan sekolah.

Setelah upacara, Pak wawali menyerahkan secara simbolis sumbangan masker pada siswa dan pohon pulai kepada kepala sekolah, dan puncak acara adalah penanaman pohon pulai di titik-titik yang sudah disiapkan. 

Gerakan penanaman pohon pulai sedang gencar dilaksanakan di kota Malang. Sejak bulan April 2021 ada 11.000 pohon pulai yang akan di tanam di seluruh kota. Selain di kampung-kampung pohon pulai akan ditanam juga di sekolah-sekolah sebagai wujud usaha penguatan karakter cinta lingkungan pada para siswa.

Menanam pulai, dokumentasi pribadi

Setelah melakukan penanaman, sedikit ramah tamah, dan curah pendapat bersama para guru, Pak wawali dan rombonganpun meninggalkan sekolah untuk meneruskan perjalanan selanjutnya.

 Tentang Pohon Pulai

Daun pulai, Sumber gambar:InaKoran

Pulai kadang juga disebut dengan pule. Pohon dengan nama latin alstonia scholaris ini merupakan jenis tanaman keras yang umumnya hidup di Pulau Jawa dan Sumatra. Nama lain dari pohon pulai adalah Devil's tree, Dita bark, White Cheesewood, dan Saptaparna.

Rata-rata tinggi pohon pulai 6-10 m, tapi bisa lebih dari itu. Diameter batangnya bisa mencapai 60-100 cm. Pulai mempunyai akar tunggang, dengan adanya lentisel berpori pada bagian permukaan akarnya. Kulit batang pulai berwarna coklat terang dan mempunyai getah berwarna putih susu di bagian dalamnya.

Karakter daunnya yang mengkilat, rimbun, dan melebar ke samping membuat pulai banyak dipakai sebagai tanaman penghijauan.Daunnya yang rimbun membuat pulai dapat memberikan kesejukan di tengah teriknya cahaya matahari.

Selain untuk penghijauan ternyata pulai banyak dimanfaatkan sebagai kayu bakar, tanaman hias, ukiran, furnitur. Yang tidak kalah pentingnya pulai juga dikenal sebagai sebagai tanaman herbal yang bermanfaat bagi kesehatan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline