Masa kecil selalu menyimpan hal yang menarik untuk diingat kembali. Masa kecil saya identik dengan dongeng dan buku. Saya suka membaca sejak kecil. Jika ditanya siapa yang paling menginspirasi saya sehingga suka membaca? Bapak. Bapak adalah jago bercerita. Tentang apa saja, cerita wayang, sejarah berdirinya kerajaan-kerajaan, cerita rakyat, cerita binatang sampai cerita petualangan Winnetou dan Old Shatterhand. Bapak selalu bisa membawakan semua cerita itu dengan begitu memukau.
Sejak saya kecil bapak berlanggananan Kompas. Saya sering mengamati bapak membaca koran di pagi atau sore hari sambil minum kopi.
Saya belum bisa membaca saat itu. Tapi yang langsung terbersit dalam pikiran saya adalah bapak pintar bercerita mungkin karena beliau banyak membaca koran.
Saat itu kami juga berlangganan Bobo. Karena belum bisa membaca saya cuma melihat gambar- gambarnya saja. Untuk tahu ceritanya saya harus menunggu bapak bercerita. Biasanya sore atau malam hari menunggu bapak selesai menjahit. Lama-kelamaan karena penasaran ingin membaca sendiri saya begitu semangat belajar membaca.
Setelah bisa membaca saya semakin rajin membaca dan membaca. Setiap malam selesai belajar saya duduk di ruang depan dengan Bapak sambil membaca buku. Dari buku saya jadi banyak tambahan pengetahuan. Karena apapun yang tidak saya fahami langsung saya tanyakan saat itu pada bapak.
Lalu buku apa yang menjadi favorit saya saat itu?
1. Majalah Bobo
Bobo adalah majalah yang membuat saya bersemangat untuk belajar membaca. Majalah yang terbit tahun 1973 ini berada dalam naungan Kompas Gramedia Group . Rubrik yang paling saya sukai saat itu adalah Keluarga Bobo, Paman Kikuk, Juwita dan Si Sirik dan Cerita dari negeri Dongeng. Berpetualang bersama Oki, Nirmala dengan permadani terbangnya sangat menyenangkan rasanya.
Di awal berlangganan saya hanya melihat cergamnya, tapi sesudah bisa membaca, semua saya baca habis. Tidak sabar rasanya menunggu hari Kamis minggu depan saat Bobo yang baru datang lagi.
Berlangganan Bobo saya teruskan lagi di masa kecil anak-anak saya. Dari majalah ini juga kegemaran membaca anak-anak timbul.
Setelah anak-anak semakin besar majalah Bobo lawas yang menumpuk saya bendel kembali lalu saya berikan pada anak-anak kecil yang suka membaca.