Sang pengejar deadline, itu istilah yang sering diberikan pada orang yang suka membereskan bahkan memulai pekerjaan di saat menjelang batas waktu atau deadline. Termasuk Anni sebutlah namanya demikian. Berbagai alasan dipakai untuk mendasari apa yang sering dilakukannya itu. Entah sibuk atau lupa.
Tapi ada juga alasan lain yang juga sering dipakai Anni, yaitu semakin dekat deadline semakin ide kreatifnya muncul. Otak bisa bekerja dengan baik jika berada di bawah tekanan. Entah benar atau tidak, yang jelas selama ini dia tidak ada pernah masalah. Terbukti tugas sesudah mengikuti workshop atau pelatihan selalu bisa dikumpulkan tepat waktu. Meski sebelumnya harus pontang- panting tidak karuan.
Suatu hari ada event menarik yang diadakan oleh penerbit, yaitu lomba menulis fabel. Anni mempunyai hobby mengarang cerita anak-anak. Sudah lama ia menunggu event seperti ini. Informasi lomba baru diterima tanggal 15 Pebruari sementara pengumpulan naskah lewat email batasnya adalah tanggal 16 Pebruari pukul 23.59. Tapi tak masalah, Anni sudah punya beberapa fabel di laptop. Tinggal melakukan editing lalu kirim.
Editing mulai dilakukan tanggal 16 Pebruari siang sesudah Anni mengajar,tapi naskah belum dikirim karena ia ingin meneliti sekali lagi. Sekitar pukul setengah empat sore Anni mau membuka laptop. Tapi malas, selama daring ia terus-menerus di depan laptop , akhirnya diputuskan pekerjaan meneliti naskah dan mengirim ditunda agak nanti. Rencananya nanti akan dikirim sesudah sholat Isyak.
Sehabis sholat Isyak Anni baru ingat kalau ada janji dengan anak-anak untuk melakukan pembahasan tugas tadi pagi. Akhirnya selama kira-kira 40 menit ia berdiskusi sebentar dengan anak-anak lewat whatsapp.
Sesudah daring sebentar tiba-tiba mata rasanya berat sekali. Waduh, belum mengirim naskah pula.., pikirnya. Saat itu jam masih menunjukkan pukul 20.15. Anni menghitung-hitung dengan deadlinenya.. Ah, masih kurang tiga jam lebih, masih aman, pikirnya. Anni segera beranjak tidur setelah sebelumnya alarm dipasang supaya bisa bangun pukul 23.00.
Anni baru bisa bangun kira-kira pukul 23.15. Ah, masih setengah jam lebih, batinnya menenangkan diri. Segera ia memeriksa naskah sampai pukul 23.30 . Nah,tinggal mengirim lewat email.
Ketika ia membuka gmail, lha kok wifi di rumahnya lemotnya minta ampun. Anni sampai gemas melihat lingkaran yang muter-muter terus tiada henti. Jalan berikutnya akhirnya tethering lewat hp. Masalah timbul lagi. Ternyata hpnya mati karena tadi lupa belum dicas. Bergegas Anni mencari charger untuk menghidupkan hp.
Anni mulai agak panik, sedikit-sedikit diliriknya jam yang ada di kanan bawah laptop. Akhirnya jam 23.50 proses tethering baru berhasil sehingga membuka email sekaligus mengirimkan naskah langsung bisa dilakukan. Anni bernapas lega. Akhirnya naskahnya terkirim pukul 23.57. Dua menit dari deadline!
Anni terdiam beberapa saat. Malam ini ia benar-benar mendapat pelajaran yang begitu berharga untuk tidak mengerjakan sesuatu terlalu mepet dengan deadline. Banyak hal-hal di luar dugaan yang kadang terjadi tanpa dikehendaki.