Dear Diary,
Bergabung dengan Kompasiana membuat aku tiap hari mendapatkan artikel dan pengetahuan baru. Sangat menarik dan luar biasa. Inspirasi dari kompasianer seakan tak ada habis- habisnya. Tentang apa saja. Cerpen, humaniora,politik, kuliner dan banyak lagi.
Setiap selesai membaca aku selalu memberikan vote (penilaian) pada bagian akhir. Pemberian vote adalah wujud penghargaan dan rasa terima kasihku kepada penulis. Penghargaan karena untuk menulis seperti itu menurutku tidak mudah dan terima kasih karena dari tulisan itu aku bisa mendapat sesuatu yang baru.
Pagi ini ada yang terjadi di luar dugaanku. Setelah membaca tulisan kompasianer Desy tentang Doraemon (Stand by Me 2) aku ingin memberikan vote 'menarik'.
Tulisan kompasianer satu ini memang selalu menarik. Aku mau komen bahwa tulisannya menarik dan Doraemon adalah favorit keluargaku.
Aku juga ingin bertanya lalu kabar Dekisugi bagaimana? Diluar dugaan ,HP yang ku pegang 'mrusut' karena aku sedang makan saat itu. Terpencetlah vote 'tidak menarik'. Astaghfirullah... Vote berwarna abu-abu itu langsung muncul. Aku ndredeg.. Kok bisa se...
Jika tulisan Mbak Desy kuanggap tidak menarik, lha tulisanku itu apa? Mau ganti vote, biasanya diminta tunggu lima menit lagi. Saking bingungnya aku minta maaf di komentar. Dan saat itu aku merasakan betapa lamanya lima menit berlalu..
Pas lima menit vote kuganti. Sialnya komen dan vote terbaru ternyata kuberikan di artikel Mbak Desy yang lain saking bingungnya. Haduuh, kacau sekali!
Mudah mudahan Mbak Desy membaca tulisan ini dan memaafkan aku .
Namun ada pelajaran berharga yang kuambil hari ini. Mulai saat ini aku harus lebih berhati-hati memencet kotak vote terutama vote 'menarik', karena posisinya di HP hanya 2-3 mili di atas 'tidak menarik'. Pelajaran penting lainnya adalah jangan makan sambil main HP (meski agak susah).