Sambal apa yang paling anda suka? Sambal bajak? Sambal teri? Sambal bawang? Sambal matah atau yang lain lagi?
Bagi penggemar sambal seperti saya makan rasanya kurang lengkap tanpa kehadiran sambal. Nasi hangat dengan lauk sederhana, tempe, tahu atau menjes, lalu ditemani sambal dalam cobek kecil.. Wow.. Mantap rasanya. Apa lagi ditambah irisan mentimun di makan bareng-bareng sambil lesehan. Ditanggung nasi cepat ludes. Kebanyakan nasi tambah sambal, kebanyakan sambal tambah nasi.. Begitu terus.
Dalam bahasa Jawa ada istilah kapok lombok. Artinya rasa kapok(jera) tapi ingin mengulang lagi. Mungkin ini terinspirasi dari orang makan lombok (sambal).Coba kalau kita lihat orang makan sambal, meski kepedasan, begitu pedasnya reda pasti ingin lagi dan lagi.
Menurut Titi Surti Nastiti (arkeolog) cabai yang menjadi bahan utama sambal sudah menjadi komoditas yang diperdagangkan sejak zaman Mataram kuno . Karena itu sambal dikenal sebagai pelengkap hidangan di Indonesia sudah sejak lama. S
ebenarnya ada tanaman lain yang memberikan cita rasa pedas, misalnya jahe dan merica. Berbeda dengan keduanya cabai mempunyai rasa pedas yang lebih ramah, bahkan menurut orang barat yang datang ke Indonesia saat itu cabai memberikan rasa pedas yang eksotis.
Ada banyak jenis sambal yang kita kenal, bahkan ada yang mengatakan sekitar 100 jenis sambal yang ada di nusantara. Pada zaman kolonial terdapat seorang ahli kuliner yang terkenal yang bernama Catenius van der Meijden. Nyonya rumah ini sangat ahli membuat sambal. Berbagai jenis resep masakan sambal dikuasainya.
Resep masakannya dikumpulkan dalam sebuah buku tentang resep masakan yang berjudul 'Groot nieuw volledig Oost-Indisch Kookboek terbit tahun 1942. Sebelumnya ia juga menulis buku berjudul Makanlah Nasi (1922).
Resep sambal dari Catenius van der Meijden yang terkenal adalah sambal oeloek dan sambal telur. Ada juga nama-nama sambal lain yang unik-unik, yakni sambal serdadoe, sambal bajak, sambal brandal, dan lainnya.
Begitu pentingnya sambal, bahkan pada zaman kolonial pembantu yang pandai membuat sambal mempunyai nilai yang lebih tinggi daripada yang kurang pintar membuat sambal.
Bicara masalah sambal saya akan menceritakan teman saya yang bergelut dalam usaha pembuatan sambal . Sebutlah namanya De Sur. Kepanjangan dari Bude Sur. Karena lebih tua dari saya semua anak-anak saya memanggil seperti itu. De Sur mula-mula bekerja di kantin sebuah SMA. Setiap hari tugasnya adalah memasak berbagai macam masakan. Karena beberapa alasan De Sur kemudian keluar dari pekerjaannya dan mulai menerima pesanan masakan dari para tetangga.