Lihat ke Halaman Asli

Yuli Anita

TERVERIFIKASI

Guru

Maulid sebagai Perayaan Cinta dan Rindu

Diperbarui: 3 November 2020   12:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok.Bintaraloka

Rindu kami padamu ya rasul

Rindu tiada terperi

Berabad jarak darimu ya rasul

Serasa engkau disini

Cinta ihlasmu pada manusia

Bagaikan cahaya suarga

Dapatkah kami membalas cintamu

Secara bersahaja                                          (Rindu Rasul by : Bimbo)

Perlukah dalil untuk merayakan maulid nabi?  Jika kita bisa menunjukkan cinta kita pada orang lain tanpa syarat dan tanpa dalil,  apa yang membuat kita menuntut dalil untuk menunjukkan cinta kita pada sang al amin? 

Manusia dengan segala keteladanan, baik sebagai pemimpin rumah tangga,  pemimpin umat,  pemimpin negara,  pedagang,  pendidik,  dan banyak lagi. Manusia yang mempunyai rasa cinta yang begitu besar pada umatnya.  Bahkan menjelang wafat beliau masih menyebut-nyebut kita umatnya.

Hakekatnya perayaan maulid adalah perayaan cinta dan rindu. Jika nabi tidak pernah ragu untuk menunjukkan cintanya pada kita,maka kita juga ingin melakukan hal sama meski jauh sekali perbandingannya.  Perayaan rindu,  betapa kita rindu untuk bertemu dengan rasulullah,  dan berharap kita bisa bertemu beliau di surga kelak. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline