Lihat ke Halaman Asli

Yulanda Gusminar

Mahasiswa IPB Univeristy

Mahasiswa KKNT IPB Perkenalkan Alat Monitoring Kualitas Air Otomatis pada Petani Lele di Desa Maguan

Diperbarui: 16 Juli 2023   19:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada 15 Juli 2022, telah dilaksanakan kegiatan sosialisasi yang dirancang oleh mahasiswa KKN-TIPB yang bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada petani bibit lele mengenai pentingnya pemantauan kualitas air kolam demi meningkatkan produktivitas hasil pembibitan.

Budidaya bibit lele merupakan salah satu kegiatan yang populer dilakukan oleh warga di Desa Maguan, Kec. Ngajum, Kab. Malang. Akan tetapi, petani lele sering kali menghadapi masalah terkait kualitas air yang tidak optimal. Faktor-faktor seperti kekeruhan air, suhu, dan pH yang tidak seimbang dapat berdampak negatif pada pertumbuhan dan kesehatan bibit lele. Oleh karena itu, penting bagi petani bibit lele untuk memantau dan mengendalikan kualitas air secara rutin.

Dalam upaya untuk membantu petani bibit lele, mahasiswa KKN-T IPB mencoba merancang alat monitoring kualitas air yang yang bernama AQUASENSE. AQUASENSE terdiri dari sensor suhu, kekeruhan air, dan pH yang terhubung dengan aplikasi pemantauan pada smartphone. Alat tersebut dipasang di kolam lele petani dan memberikan data yang diperlukan untuk memantau kualitas air secara akurat.

474ff987-d2bc-404a-8254-21579a4ec7a7-64b3e6d94addee647529d985.jpeg

img-6582-64b3e6ff08a8b52a0240f683.jpeg

Pada Kegiatan sosialisasi mahasiswa KKN-T IPB memberikan penjelasan terkait tujuan dan manfaat penggunaan AQUASENSE sebagai alat monitoring serta memberikan pengetahuan dasar mengenai indikator kualitas air dan cara menginterpretasikan data yang dihasilkan oleh alat tersebut. Selanjutnya, mahasiswa KKN-T IPB juga turut memberikan pelatihan praktis kepada petani bibit lele mengenai penggunaan alat monitoring, mulai dari mengajarkan cara memasang alat, mengkalibrasi sensor, hingga cara perawatan alat secara berkala.

img-6506-64b3e74208a8b5472d1b4962.jpeg

Dengan adanya program sosialisasi ini diharapkan para petani menjadi lebih sadar akan risiko yang dapat timbul akibat kualitas air yang buruk dan diharapkan terjadi peningkatan pengetahuan serta keterampilan para petani dalam mengatasi masalah tersebut. Dengan alat monitoring kualitas air yang dipasang, petani bibit lele dapat memantau kualitas air secara rutin dan dapat mengambil langkah-langkah korektif yang tepat untuk menjaga kesehatan ikan dan mencegah penurunan produksi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline