Lihat ke Halaman Asli

Nyong Dawan

Diperbarui: 24 Juni 2015   10:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Nyong Dawan

Hai Nyong Dawan,
Aku ingin terus menyapamu
Mengapa?
Akh, Nyong Dawan
Kau terlalu menarik untuk dipandang
Caramu berlangkah,
Hatiku luluh Nyong Dawan
Caramu berlalu dariku
Hatiku luluh Nyong Dawan

Akh, Nyong Dawan
Memang kau selalu istimewah
Caramu berkata
Hatiku luluh Nyong Dawan
Ada kelembutan disana
Aku suka, Nyong Dawan

Ketika dirimu bersikap
Ada kesopanan,
Ada kesantunan disana
Akh, Nyong Dawan
Semua itu terlalu menyentuh untuk dirasakan

Aku tak peduli,
Aku tak peduli apa kata mereka
Sirih dan pinang
Itu ciri khasmu
Itu budayamu
Aku bangga kau lestarikan itu

Akh, Nyong Dawan
Kau memang selalu berhasil membuatku terpanah
Aku suka semua yang ada padamu

Saat kau tertawa
Ada keteraturan irama disana
Saat suaramu melampaui desibel yang ditawarkan
Kau tunjukkkan keceriaanmu disana
Apa adanya dirimu
Dan ya,
Aku suka

Maekat dan Bonet yang selalu kau tarikan
Mengalir seperti apa citra dirimu
Caramu berdansa,
Semua makna ada disana
Penghormatan dan kepercayaan
Aku hanyut dalam apa yang kau tampilkan

Akh ,Nyong Dawan
Apalagi yang harus kuukir
Untuk beritahu semua tentangmu
Kau begitu indah,
Dan ya,
Hatiku luluh Nyong Dawan
Akh ,Nyong Dawan
Kau memang pandai memikat hati

JGTK Yuliana
Kupang, 11 Juli 2013

catatan :
1. Dawan    : sebuah suku yang bermukim di Pulau Timor
2. Maekat dan Bonet    : Tarian-tarian khas masyarakat suku Dawan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline