Lihat ke Halaman Asli

Muhammad

Universitas muhammadiyah jakarta

Pengaruh kinerja karyawan terhadap suatu perusahaan

Diperbarui: 25 Desember 2023   14:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

PENGARUH KINERJA KARYAWAN TERHADAP SUATU PERUSAHAAN

oleh: M Diva Fadhila

Universitas Muhammadiyah Jakarta

fisip@umj.ac.id

tivitas, motivasi kerja, kepuasan kerja karyawan atau pegawai, disiplin kerja, komitmen organisasi, iklim organisasi, etos kerja karyawan organisasi atau perusahaan atau instansi atau lembaga pemerintah yang menurun atau kurang optimal. Karyawan yang datang ke kantor sering terlambat, mengambil waktu istirahat melebihi jam istirahat, pulang lebih cepat, dan sering mangkir tapa alasan yang jelas. Ini mengindikasikan adanya gejala-gejala aktual rendahnya motivasi kerja atau kinerja karyawan. Jadi, dapat menggunakan indikasi penurunan, kemunduran atau kemerosotan tersebut untuk melihat adanya masalah. Jika tidak ada gejala yang mengarah ke indikasi tersebut, maka dapat melihat dari sisi yang lain, yaitu ketidakmampuan dalam mencapai atau memenuhi standar, kriteria dan harapan. Proposal penelitian yang sudah selesai disusun lalu didiskusikan dengan para ahli metodologi penelitian dan para pakar di bidang ilmu yang terkait dengan masalah yang hendak diteliti dalam suatu forum ilmiah, seperti seminar atau kolikuium.

1.1 Latar Belakang MasalahSetelah peneliti menentukan masalah penelitiannya, maka langkah berikutnya menggali latar belakang masalah yang hendak diteliti. Latar belakang menguraikan atau membicarakan faktor-faktor yang menyebabkan atau mendorong terjadinya masalah. Dengan perkataan lain bisa dikemukakan bahwa, yang perlu disajikan dalam latar belakang masalah adalah apa yang membuat peneliti merasa gelisah dan resah sekiranya masalah tersebut tidak diteliti. Dalam latar belakang masalah sebaiknya diungkapkan gejala-gejala kesenjangan yang terdapat di lapangan sebagai dasar pemikiran untuk memunculkan permasalahan. Perlu pula diuraikan secara jelas tentang kedudukan masalah yang hendak diteliti itu di dalam wilayah bidang studi yang ditekuni oleh peneliti yang bersangkutan. Untuk mampu merumuskan latar belakang masalah secara runtut, jelas dan tajam, maka peneliti dituntut untuk mampu membaca dan memaknakan gejala-gejala yang muncul dalam ilmu yang ditekuninya. Di pihak lain latar belakang masalah dalam penelitian juga disajikan mengenai keadaan atau fakta aktual yang menarik perhatian penulis untuk diteliti schingga dari uraian fakta-fakta aktual yang terjadi bisa dilihat permasalahannya secara jelas. Dalam menyajikan fakta atau keadaan, penulis bisa menyajikan data dalam bentul tabel, angka persentase atau dalam bentuk narasi biasa. Alasan ini biasanya terkait dengan fakta empirik atau kajian teoritik.Untuk lebih mudah membicarakan atau membahas latar belakang masalah, maka sebaiknya mengikuti beberapa langkah berikut: Pertama, peneliti membicarakan alasan yang mendorong peneliti untuk meneliti masalah tertentu. Kedua, paparkan gejala-gejala aktual di lokasi penelitian yang menunjukkan menurunnya kinerja pegawai. Perkuat dengan acuan teoretik yang menunjukkan bahwa gejala-gejala tersebut merupakan bagian dari kinerja yang buruk atau setidaknya kurang optimal. Ketiga, sajikan beberapa faktor atau variabel yang menurut teori potensial mendorong. terjadinya penurunan kinerja.

1.2. Identifikasi MasalahIdentifikasi masalah pada umumnya mendeteksi, melacak, menjelaskan aspek permasalahan yang muncul dan terkait dengan judul penelitian atau dengan masalah atau dengan variabel yang akan diteliti. Hasil identifikasi dapat diangkat sejumlah masalah yang saling terkait satu dengan lainnya.Selanjutnya dalam bagian ini perlu dituliskan berbagai masalah yang ada pada objek yang diteliti. Semua masalah dalam objek, baik yang akan diteliti maupun yang tidak akan diteliti sedapat mungkin dikemukakan. Masalah apa saja yang diduga berpengaruh positif dan negatif terhadap masalah yang diteliti. Masalah tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk variabel.Jadi, identifikasi masalah harus menggambarkan permasalahan yang ada dalam topik atau judul penelitian. Identifikasi masalah juga dapat menunjukkan alat analisis apa yang akan dipakai serta kedalaman dan keluasan penelitian. Singkatnya, mungkin banyak faktor yang menyebabkan timbulnya suatu masalah. Walaupun demikian, untuk kepentingan penyusunan proposal penelitian, semua faktor tersebut dapat didentifikasi sebagai masalah. Makin banyak identifikasi masalah yang kita lakukan, makin baik.

1.3. Pembatasan masalah
Untuk mempermudah dalam melakukan identifikasi masalah, gunakan acuan teoritik yang terkait dengan kinerja. Perhatikan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kinerja pegawai, lalu jadikan faktor-faktor itu sebagai identifikasi masalah. Selama ini ada dua versi penyajian identifikasi masalah. Pembatasan masalah dilakukan agar penelitian lebih terarah, terfokus, dan tidak melenceng ke mana-mana. Dalam hal ini perlu dipertimbangkan materi, kelayakan, dan keterbatasan dari peneliti tapa keluar dari jalur penelitian ilmiah. Karena adanya keterbatasan, waktu, biaya, tenaga, teori-teori, dan agar penelitian dapat dilakukan secara lebih mendalam, maka tidak semua masalah akan diteliti. Sebagai gambaran dapat diberikan contoh untuk penelitian mengenai kinerja pegawai sebuah perusahaan misalnya PT. Menyadari kondisi tersebut dan terutama sesuai dengan kaidah keilmuan, maka permasalahan penelitian ini dibatasi hanya pada masalah pengaruh motivasi dan kompensasi kerja terhadap kinerja pegawai PT. Dalam contoh ini, unsur pertama yaitu lokasi dan obyck penelitian, diwakili olch PT. Masipo Tunggal, sedangkan unsur kedua, yaitu variabel atau fokus penelitian diwakili oleh variabel-variabel motivasi, dan kompensasi, serta kinerja pegawai. Berdasarkan batasan masalah ini, maka selanjutnya dapat dirumuskan masalah penelitian.

1.4. Perumusan masalah

Peneliti berhasil membatasi masalah dengan tepat, maka langkah berikutnya adalah merumuskan masalah penelitian. Perumusan masalah harus sinkron dengan pembatasan masalah dan disajikan dalam bentuk pertanyaan.

1.5. Tujuan Penelitian

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline