Lihat ke Halaman Asli

Alumni Bekerja Sama untuk Menangani Pemulihan SMA Taruna Nusantara

Diperbarui: 6 April 2017   20:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

DOKPRI

SMA Taruna Nusantara yang beberapa waktu lalu dihentakkan oleh kasus pembunuhan salah satu siswanya, bergerak cepat untuk memulihkan situasi di lingkungan sekolah mereka. Salah satu rumah pengasuh yang sedang tidak dihuni di kompleks sekolah, yaitu rumah nomor P1 diubah menjadi pusat penanganan. Pusat penanganan ini dikelola oleh pihak sekolah dan alumni. 

Total ada 27 alumni yang berpengalaman di trauma healing maupun berprofesi selaku psikolog yang bertugas di pusat penanganan tersebut. Mereka terlibat aktif sejak Minggu (2/04) lalu untuk memberikan pertolongan pertama penanganan pasca trauma kepada siswa-siswi dan pelatihan trauma healing, manajemen stres, dan intervensi kepada para pamong SMA Taruna Nusantara. 

Mengenai keterlibatan alumni ini, M. Rachmat Kaimuddin, Ketua Umum Ikatan Alumni SMA Taruna Nusantara, yang juga Deputy CEO Semen Bosowa dan salah satu komisaris di Bank Bukopin, menyampaikan bahwa alumni SMA Taruna Nusantara memiliki ikatan yang kuat dengan almamaternya. Apapun yang mereka peroleh ini, posisi apapun yang mereka raih saat ini, tidak lepas dari peran besar pendidikan yang mereka tempuh selama di SMA Taruna Nusantara. 

"Pembentukan kepribadian yang kuat dan penuh disiplin, jiwa kepemimpinan, kepedulian terhadap sesama maupun lingkungan sekitar, dan kecintaan kepada tanah air, merupakan nilai-nilai yang sangat ditekankan selama tiga tahun mengenyam pendidikan di SMA ini. Hal ini merupakan bekal yang sangat penting dalam menjalani kehidupan dan karir kami, " ujar Rachmat.

Dalam perjalanannya selama 27 tahun ini, tak kurang dari 6.000 alumni yang sudah dihasilkan SMA Taruna Nusantara. Tidak sedikit nama alumni SMA Taruna Nusantara yang menduduki posisi-posisi strategis di berbagai sektor. _Selain Rachmat sendiri, misalnya, beberapa alumni senior telah mencapai posisi direktur di beragam instansi pemerintahan serta BUMN. Sebagian lainnya telah duduk di manajemen beberapa perusahaan terkemuka Indonesia maupun mancanegara. 

Mereka yang memilih berkarir di militer dan kepolisian banyak yg meraih prestasi di mulai pada saat kelulusan dari akademi TNI-Polri dengan memperoleh Bintang Adhimakayasa sebagai lulusan terbaik yang saat ini telah menduduki posisi strategis sebagai dandim dan kapolres serta komandan satuan tempur. Khusus angkatan I, sebagian diantaranya telah memperoleh pangkat kolonel dan komisaris besar polisi termuda yang diantaranya menjadi ajudan Presiden RI.

"Utang budi kami sangat besar kepada almamater SMA Taruna Nusantara. Harapannya, dukungan dari kami, bisa membantu pihak sekolah dan terutama adik-adik kami untuk segera pulih dari situasi ini," demikian Rachmat mengakhiri wawancara kami.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline