Dalam arus hitam jalanan yang berkabut,
Kulewati jejak-jejak yang bisu, terhuyung tanpa peta
Aroma garam memagut nadi ingatan,
Menyeretku pada samudera silam,
Di mana segala rindu terurai bersama buih yang hilang,
Terbenam di tepi kenangan yang tak lagi bernyawa
*
Ada benih yang tak sempat tertanam,
Di antara angin tenggara dan pasir bisu---
Sebuah cinta yang tak terucap, terbelenggu ombak,
Yang tak pernah mencapai dermaga
*
Ku melayari muara-muara sepi,
Mencari riak kecil dalam tatapmu yang jauh,
Tapi setiap langkah hanyalah bayang mengambang,
Di bawah langit yang tak pernah memberi jawab
Apakah kau tak mendengar rintih angin,
Yang membawa segenap rasa menujumu?
*
Aku tenggelam dalam liku laut tak bertepi,
Menanti saat kau lihat jejak yang kutinggalkan,
Tapi semua hanyut dalam kelam waktu,
Dan cinta ini, seperti gulungan ombak,
Terus kembali,
Namun tak pernah sampai
Bandung, Oktober 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H