Jarum-jarum waktu mengiris langit jingga
Menetes darah dari celah kabut senja
Tertawa bisu, mentari terkubur di ufuk jauh
Lalu malam merajut bayangmu yang pudar.
Hidup ini seutas jarum yang memintal duka
Menikamkan duri, merobek jiwa
Namun jua jarum itu yang perlahan
Menyulam luka, menutup celah yang hampa.
Kita dulu melambungkan benang-benang doa
Menjuntai ke angkasa kelabu,