kali ini kugurat kata merupa ampas puisi
di atas cangkir waktu yang tersisa
bait-bait sepahit ampas kopi terlunta pagi itu
burung-burung tak lagi berkicau di atas atap-atap gedung
menghindari asap pabrik dan industri rumahan
sayap- sayap lemah di timbun debu timah
udaraku begitu tajam,
suara parau para penjaja, ditengah gemuruh kota
di jalanan, di prapatan
dan di taman-taman